Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswi UNY Berbagi Cerita Mengajar di Lereng Gunung Merapi

Kompas.com - 22/07/2022, 10:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Salah satu mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Hafzah Irlin Zuchria menceritakan pengelamannya selama ikut Program Kampus Mengajar Angkatan 3.

Ia yang merupakan mahasiswa Jurusan Pendidikan Sosiologi Angkatan 2019 ini mengajar di SD Negeri 1 Tlogowatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Provinsi Jawa Tengah.

Sekolah itu ternyata berada di lereng Gunung Merapi. Meski berjarak 30 km dari tempat tinggalnya, ia tetap semangat ikut program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) tersebut.

Baca juga: Ini Cerita Alumnus UNY yang Peduli Pendidikan di Daerah 3T

Tentu tujuan dari program tersebut ialah mahasiswa tersebut bisa terlibat langsung dalam pelaksanaan pembelajaran literasi, numerasi, serta adaptasi teknologi di jenjang SD dan SMP.

Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, pembelajaran harus dikejar lebih baik lagi. Kampus Mengajar hadir dengan sejuta harapan dapat membawa dampak perubahan yang nyata bagi dunia pendidikan di Indonesia.

Belajar mengembangkan diri

Selain itu, hadirnya program Kampus Mengajar memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan.

"Saya pun memberanikan diri untuk mengambil kesempatan tersebut," ujar Hafzah seperti dikutip dari laman UNY, Rabu (20/7/2022).

Dijelaskan, pelaksanaan Program Kampus Mengajar Angkatan 3 terdiri dari kegiatan persiapan yang dilakukan mulai dari pembekalan, penerjunan, observasi, dan perencanaan program.

Pembekalan dilakukan kepada mahasiswa dan dosen pembimbing untuk memberikan pengetahuan minimal yang diperlukan dalam kegiatan asistensi mengajar di Sekolah Dasar.

Sedang penerjunan dilakukan dengan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten dan SD Negeri 1 Tlogowatu.

Baca juga: Ingin Kuliah Lagi? Ini Syarat dan Jadwal RPL UNY 2022

Observasi dilakukan dengan menggunakan metode pengamatan lingkungan sekolah dan wawancara dengan salah satu guru di SD Negeri 1 Tlogowatu.

"Setelah melakukan observasi, saya bersama teman-teman tim kampus mengajar SD Negeri 1 Tlogowatu menyusun rancangan program/kegiatan yang akan dilakukan selama penugasan," terangnya.

Terdapat beberapa program/kegiatan yang telah dilakukan selama kurang lebih 4 bulan mengabdi di SD Negeri 1 Tlogowatu, diantaranya adalah:

  • membantu guru mengajar di kelas
  • bimbingan calistung
  • membuat media pembelajaran
  • membantu administrasi guru dan sekolah
  • membantu administrasi perpustakaan
  • membantu adaptasi teknologi
  • mengenalkan sex education
  • semarak ramadhan
  • mengadakan classmeeting (lomba-lomba)

Sedang program/kegiatan utama yang dilakukan selama mengabdi adalah membantu guru mengajar di kelas. Ia dan teman-teman tim kampus mengajar SD Negeri 1 Tlogowatu masuk ke kelas untuk mengajar peserta didik kelas 1 sampai dengan kelas 5.

Baca juga: Mahasiswi UNS Juara II Balap Rally Kejurda Jabar

"Merupakan suatu pengalaman yang berharga bagi saya dapat mengajar peserta didik secara langsung dan menerapkan ilmu yang selama ini saya dapatkan selama perkuliahan terutama terkait dengan microteaching," katanya.

Beri bimbingan calistung

Selama proses pembelajaran di kelas, terdapat peserta didik yang masih belum lancar dalam membaca, menulis, dan berhitung. Kondisi tersebut mendorong dia dan temanteman tim kampus mengajar untuk mengadakan program bimbingan calistung.

Bimbingan calistung dilaksanakan seminggu dua kali yaitu pada hari Senin dan Selasa dan diikuti oleh peserta didik dari kelas 1-4 yang belum lancar calistung.

"Untuk mendukung program bimbingan calistung, saya dan teman-teman membuat media pembelajaran berbasis ecomedia berupa papan berhitung dan papan mengeja," jelasnya.

Papan berhitung adalah media pembelajaran yang dibuat dengan tujuan membantu peserta didik dalam belajar berhitung yang lebih menyenangkan. Media ini terbuat dari kertas, cup, serta stick es krim.

Sedangkan papan mengeja dibuat dengan tujuan meningkatkan kemampuan peserta didik dalam mengeja dan membaca. Cara kerja media ini adalah peserta didik memilih satu gambar yang telah disediakan kemudian menyusun huruf abjad menjadi satu kata sesuai dengan gambar yang telah dipilihnya.

Tak hanya itu saja, perpustakaan SD Negeri 1 Tlogowatu sudah lama tidak digunakan sehingga kurang terawat dan administrasinya belum dikelola.

Baca juga: Mahasiswa Berprestasi Unair Bagikan Tips Mengisi Waktu Liburan

"Dengan melihat kondisi tersebut, saya dan teman-teman memutuskan untuk membersihkan dan mengecat perpustakaan agar lebih nyaman jika digunakan kembali," harapnya.

Ia juga merasa bersyukur dan bahagia pernah menjadi bagian dari program Kampus Mengajar dan diberi kesempatan untuk merasakan “rasanya menjadi guru” selama 4 bulan.

"Banyak sekali pengalaman berharga dan manfaat yang saya dapatkan sebagai bekal bagi saya, mahasiswa kependidikan yang nantinya akan terjun di dunia pendidikan," tandas Hafzah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com