Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 04/07/2022, 14:45 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kampus Mengajar adalah sebuah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa selama 1 semester untuk membantu para guru dan kepala sekolah jenjang SD dan SMP dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran.

Dalam program Kampus Mengajar angkatan 3, ada sebanyak 16.174 mahasiswa yang menyelesaikan periode penugasan selama 18 minggu yang dilakukan di 3.846 sekolah di seluruh wilayah Indonesia.

Selanjutnya para mahasiswa akan kembali ke perguruan tinggi masing-masing. Selama penugasan, mahasiswa peserta Kampus Mengajar telah memberikan asistensi kepada guru dan tenaga kependidikan di satuan pendidikan dasar.

Selain itu, para mahasiswa ini juga memiliki tugas untuk mengakselerasi adaptasi teknologi bagi para guru.

Baca juga: PT Sarana Pactindo Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1, Yuk Daftar

Peserta Kampus Mengajar bantu adaptasi teknologi di sekolah

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril mengatakan, kehadiran mahasiswa di program Kampus Mengajar di sekolah, membantu adaptasi teknologi kepada guru dan tenaga kependidikan.

"Harapannya pelaksanaan Kampus Mengajar bisa mendorong proses pembelajaran Indonesia yang lebih kontemporer dan mengikuti perkembangan zaman," terang Iwan seperti dikutip dari laman Itjen Kemendikbud Ristek, Minggu (3/7/2022).

Selama penugasan, mahasiswa peserta bersama para guru menjalankan berbagai program inovatif yang dapat membantu proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM).

Sementara itu Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Jumeri menjelaskan, dari berbagai program inovatif tersebut terdapat program-program yang bisa terus digunakan secara berkelanjutan di sekolah setelah penugasan mahasiswa selesai.

"Jejak-jejak baik yang ditinggalkan oleh para mahasiswa di sekolah pasti akan selalu tertanam di benak para siswa," ujar Jumeri.

Baca juga: Prospek Kerja Jurusan Pertanian, Jadi Tenaga Pendidik hingga Pengusaha

Program dari Kampus Mengajar harus diteruskan sekolah

Dia menyampaikan, pembelajaran yang menyenangkan serta program-program yang membantu peningkatan literasi numerasi siswa dapat dilanjutkan sekolah-sekolah sasaran Kampus Mengajar angkatan 3.

Kampus Mengajar adalah salah satu program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk belajar dan mengembangkan diri melalui aktivitas di luar kelas perkuliahan. Sekaligus membagikan ilmu, keterampilan, dan inspirasi bagi para murid.

Selain memperoleh pengalaman, para mahasiswa yang telah menyelesaikan program Kampus Mengajar berhak mendapatkan rekognisi sebesar 20 sks dari hasil belajar selama mengikuti program.

Baca juga: Pakar UGM Ungkap Penyebab Rematik dan Gejalanya

Bantu kemajuan pendidikan Indonesia

Pelaksana Tugas (Plt.) Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam menambahkan, para mahasiswa yang mengikuti program Kampus Mengajar berhasil memberikan dampak positif terhadap akselerasi peningkatan literasi dan numerasi siswa melalui kolaborasi dengan para guru untuk membuat strategi pembelajaran efektif namun menyenangkan.

"Ada banyak sekali cerita baik yang ditorehkan adik-adik mahasiswa selama 18 minggu periode penugasan di sekolah sasaran," imbuh dia.

Nizam berharap, semoga dampak serta cerita baik selama proses pelaksanaan Kampus Mengajar Angkatan 3 yang dikawal bersama-bersama bisa menjadi sebuah lompatan besar bagi kemajuan pendidikan Indonesia.

Baca juga: Calon Doktor Muda UB, Syahputra Lulus dengan IPK 4,00 di Usia 26 Tahun

Nizam mengungkapkan, pengalaman selama bertugas di Kampus Mengajar bisa mengasah kompetensi mahasiswa agar lebih siap menghadapi dunia kerja.

"Saya meyakini program kerja yang dilaksanakan mahasiswa di sekolah memberi manfaat dalam pengembangan kapasitas kepemimpinan, kreativitas dan inovasi, penyelesaian masalah, komunikasi, manajemen tim, dan peningkatan cara berpikir analitis," tutur Nizam.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com