KOMPAS.com - Bagi anak usia dini bersekolah di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi salah satu sarana untuk membantu proses perkembangan lebih optimal.
Selama sekolah, siswa tidak melulu belajar membaca atau berhitung, tetapi mendapat pembelalajaran yang dikemas dengan cara menyenangkan.
Kegiatan belajar di PAUD juga bertujuan untuk memperkuat berbagai sensor motorik pada anak. Dalam pembelajaran, PAUD biasanya menggunakan berbagai alat permainan edukatif (APE).
Namun wilayah Indonesia yang sangat luas, membuat tak semua PAUD memiliki sarana dan prasarana yang memadai.
Baca juga: Dapat Bantuan Mainan Edukasi, Siswa PAUD di NTT Jadi Rajin Sekolah
Seperti salah satu sekolah PAUD yang berada di Ladogahar, Nita, Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).
Kepala Sekolah sekaligus pendidik di PAUD St. Matilda, Lince mengatakan, PAUD ini dibentuk pada 8 Juli 2011. Saat ini PAUD St Matilda memiliki 3 tenaga pendidik dan 1 pengelola.
Sejak berdiri, PAUD St. Matilda belum ditunjang dengan sarana dan prasarana berupa ruang kelas yang memadai.
Pasalnya PAUD St. Matilda hanya memiliki gedung darurat yang kurang layak dipakai sehingga kegiatan pembelajaran di kelas juga menjadi kurang nyaman.
"Saat ini jumlah siswa sebanyak 22 orang namun yang terdaftar di Dapodik sebanyak 18 orang dengan rentang usia siswa dari 2 hingga 6 tahun. Akses jalan ke sekolah kami sudah cukup baik, hanya jangkauannya yang cukup jauh. Ada siswa kami yang rumahnya berjarak 5 km dari sekolah," terang Lince saat dihubungi Kompas.com, Minggu (12/6/2022).
Baca juga: Kenali Jenis Laboratorium dan Fungsinya, Siswa Yuk Belajar
Kondisi PAUD St Matilda ini tentu membutuhkan perhatian banyak pihak. Tidak hanya dari pemerintah namun juga instansi swasta.
Hal ini pula yang menjadikan PAUD St. Matilda menjadi salah satu PAUD yang mendapatkan bantuan dari Toys Kingdom melalui program Toys for Kids 2022.
Lince mengaku, bantuan dari Toys Kingdom cukup bermanfaat karena belajar sambil bermain dapat mencapai tujuan pembelajaran yang lebih maksimal.
Lince berharap kiranya program serupa tetap ada dengan bantuan alat permainan edukatif yang lain.
"Media pembelajaran di PAUD St. Matilda berupa mainan edukatif yang digunakan memang belum memadai. Selama ini pembaharuan mainan edukatif di PAUD St. Matilda memang ada tapi tidak menjadi program rutin disesuaikan dengan kebutuhan," ungkap Lince.
Baca juga: Mahasiswa UP Beri Solusi Bahan Bakar Ramah Lingkungan dari Tempurung Kelapa