Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Guru Besar UPI Jelaskan Pentingnya Strategi Pemasaran Digital untuk Kenali Kebutuhan Pelanggan

Kompas.com - 28/05/2022, 10:13 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

 

KOMPAS.com – Pemerintah Indonesia tengah berupaya melakukan transformasi digital sebagai salah satu bagian dalam pembangunan nasional. Dalam hal ini, pemerintah telah merancang Peta Jalan Indonesia Digital 2021-2024.

Peta jalan tersebut dirancang untuk mempercepat transformasi digital dengan empat fokus utama, yaitu infrastruktur digital, pemerintahan digital, ekonomi digital, dan masyarakat digital.

Untuk menyambut upaya pemerintah tersebut, Guru Besar Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Prof. Dr. Vanessa Gaffar, S.E., Ak., M.B.A membeberkan strategi pemasaran dalam membangun bisnis pada masa depan.

Dia menjelaskan, salah satu yang dapat dilakukan pebisnis pada era ekonomi digital adalah implementasikan strategi pemasaran digital.

“Strategi pemasaran yang menggunakan teknologi tersebut dapat membantu aktivitas pemasaran memperbaiki pengetahuan pelanggan dalam menyesuaikan kebutuhan mereka,” katanya.

Baca juga: Digital Marketing: Definisi, Jenis, Kelebihan, dan Contohnya

Dia mengatakan itu dalam pidatonya yang bertajuk “Strategi Pemasaran Digital untuk Membangun Bisnis Masa Depan” pada acara pengukuhan Guru Besar Bidang Ilmu Manajemen pada Fakultas Pendidikan Ekonomi dan Bisnis (FPEB) UPI di Kampus UPI, Jakarta, Rabu (18/5/2022).

Vanessa juga mengatakan, perusahaan yang mengimplementasikan strategi pemasaran digital harus secara konsisten mengamati digital marketing trend berdasarkan evolusi teknologi dan platform untuk melihat peluang yang ada.

Salah satunya dengan menggunakan media sosial berbasis internet yang memungkinkan pengguna mengkomunikasikan konten secara online dengan cepat, seperti informasi personal, dokumen, video dan foto.

Vanessa mengungkapkan, perkembangan media sosial di Indonesia sangat pesat yang ditandai dengan semakin bertambahnya pengguna internet hingga mencapai 204,7 juta pada Januari 2022.

Dalam jumlah tersebut, 191 juta di antaranya adalah pengguna aktif media sosial (Data Indonesia, 2022).

Baca juga: Mahasiswa Wajib Tahu Pentingnya Digital Marketing di Masa Kini

Adapun platform media sosial yang banyak digunakan di Indonesia adalah WhatsApp (88,7 persen), Instagram (84,8 persen), Facebook (81,3 persen), dan TikTok (63,1 persen).

“Karakteristik yang dimiliki media sosial ini memungkinkan perusahaan berinteraksi dua arah dengan pelanggannya sehingga perusahaan akan mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan dan diinginkan pelanggan,” terangnya.

Menurutnya, peran dari Customer Relationship Management (CRM) berguna dalam mengelola hubungan pelaku usaha dengan pelanggannya berbasis database.

Personalisasi yang menjadi ciri khas dari CRM akan dapat diterapkan dengan mengetahui perbedaan antara satu pelanggan dengan pelanggan lainnya.

Vanessa memaparkan, dengan mengombinasikan penggunaan media sosial dan CRM, para pelaku usaha akan dapat mengoptimalkan penciptaan hubungan berkelanjutan dengan pelanggan yang melibatkan interaksi dua arah, fleksibel, dan responsif terhadap berbagai perubahan yang ada.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com