Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Cara Mengatasi Diare Pada Anak ala Dokter RSA UGM

Kompas.com - 04/05/2022, 08:39 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Para orangtua yang memiliki anak harus selalu menjaga kesehatan dengan baik. Namun jika sang buah hati mengalami diare tak perlu panik.

Sebab, dengan penanganan yang tepat maka diare bisa teratasi. Lantas, bagaimana cara mengatasi diare pada anak? Orangtua harus seperti apa?

Melansir laman RSA Universitas Gadjah Mada (UGM), Dokter Umum RSA UGM dr. Rosyida Avicennianing Tyas memberikan penjelasan mengenai diare.

Baca juga: Pakar Gizi UB: Ini 4 Pola Makan Sehat Saat Lebaran

Diare adalah penyakit yang umum terjadi, tapi masih menjadi penyebab banyak kematian anak di seluruh dunia. Padahal tatalaksana diare anak ini sederhana dan tidak mahal.

Seorang anak dikatakan mengalami diare jika terjadi perubahan dalam frekuensi buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam 24 jam, dan perubahan konsistensi (bentuk) feses menjadi lebih cair.

Dikatakan, anak yang sedang diare terkadang tidak nafsu makan dan mual sehingga asupan cairan yang masuk ke dalam tubuh berkurang dan anak menjadi lemas.

Air yang keluar melalui diare juga membuat cairan dan elektrolit dalam tubuh banyak terbuang, terlebih jika anak muntah-muntah.

Jika tidak segera ditangani, dehidrasi berat bisa sampai menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, bahkan kematian.

Tetapi, sebagian orang tua sudah waspada dan segera ke IGD ketika anaknya diare. Namun sebagian lainnya masih tidak mengerti bahwa anak sudah jatuh dalam kondisi dehidrasi berat dan butuh penanganan di IGD.

Adapun sebagian besar diare pada anak disebabkan oleh infeksi virus. Selain itu bisa juga akibat infeksi bakteri, parasit, alergi, keracunan, intoleransi, dan efek samping obat. Diare akibat infeksi virus bisa sembuh tanpa antibiotik jika sistem imun anak cukup kuat.

Baca juga: 4 Tips Sehat Saat Lebaran dari Ahli Gizi UGM

Ciri-ciri anak mengalami diare berat

  • Mata menjadi cekung
  • Air mata tidak keluar saat menangis
  • Frekuensi buang air kecil (BAK) jarang, urin sedikit dan berwarna pekat
  • Anak tampak kehausan, bisa tampak rakus saat diberi minum
  • Anak sangat lemas
  • Jika kondisi sudah semakin berat maka anak tidak bisa makan dan minum

"Jika anak menunjukkan salah satu tanda bahaya tersebut, maka jangan tunda untuk segera membawa anak ke IGD," ungkap dr. Rosyida seperti dikutip dari laman RSA UGM.

Cara mengatasi diare pada anak

Merujuk pada Kementerian Kesehatan RI mempunyai Program untuk mengatasi diare dengan Lintas Diare (Lima Langkah Tuntaskan Diare), yakni:

1. Berikan oralit

Cara mengatasi diare pada anak yang pertama ialah dengan memberikan oralit. Oralit berguna untuk mengatasi dehidrasi dengan mengganti cairan dan elektrolit tubuh.

Segera berikan oralit begitu anak mengalami diare sampai diarenya berhenti. Satu bungkus oralit dilarutkan dalam 1 gelas air matang (200cc).

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com