KOMPAS.com - Di jenjang perguruan tinggi, banyak bidang ilmu yang mempelajari tentang kebumian.
Meski termasuk bidang ilmu yang sangat tua, ilmu kebumian masih akan dibutuhkan di masa yang akan datang.
Salah satu perguruan tinggi di Jawa Timur, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memiliki dua departemen di ranah ilmu kebumian, yaitu Departemen Teknik Geomatika dan Departemen Teknik Geofisika.
Meski sama-sama berawalan Geo, namun keduanya mempunyai perbedaan yang sangat banyak.
Baca juga: Yuk Intip Jurusan Kuliah 5 Orang Terkaya di Indonesia
Menurut Kepala Departemen Teknik Geomatika, Danar Guruh Pratomo, keilmuan Teknik Geomatika bersifat lebih kuantitatif jika dibandingkan dengan Teknik Geofisika yang bersifat kualitatif.
"Jika Teknik Geomatika memperhitungkan sebuah pergerakan lempeng, Teknik Geofisika yang dapat menceritakan bagaimana hal itu dapat terjadi," urai Danar Guruh seperti dikutip dari laman ITS, Selasa (3/5/2022)
Danar menjelaskan, Teknik Geomatika bertugas menyajikan data geospasial. Seperti dalam bentuk peta. Untuk proses belajar mahasiswa, departemen yang mulanya bernama Teknik Geodesi ini menyediakan lima laboratorium.
"Kami punya lima laboratorium, yaitu Geodesi dan Geodinamika, Geospasial, Survei dan Kadaster, Geomarin, serta Geoinformatika," terang Danar.
Ia menambahkan, lulusan Departemen Teknik Geomatik ITS terbilang cukup cepat dalam mendapatkan kerja.
Baca juga: Medion Farma Jaya Buka Lowongan Kerja bagi D3-S1 Fresh Graduate
Hal ini disebabkan banyaknya kebutuhan akan peta sebagai data geospasial untuk menunjang berbagai aktivitas.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.