KOMPAS.com - Seharusnya, kurikulum pendidikan dapat menyesuaikan dengan situasi globalisasi. Terlebih untuk kurikulum pendidikan di negara Indonesia.
Menurut Anggota Komisi X DPR RI Adriana Charlotte Dondokambey, kurikulum pendidikan yang dibentuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) masih perlu dimatangkan dan dikaji lebih mendalam.
Ia menilai, setiap pergantian Mendikbud, kerap muncul kurikulum baru dan kurikulum itu harus menyesuaikan dengan situasi globalisasi.
Baca juga: Komisi X DPR: Sisdiknas Harus Akomodasi Bonus Demografi
Sementara dengan luasnya wilayah Indonesia, termasuk masih adanya kekurangan dan ketertinggalan teknologi maupun fasilitas di sejumlah daerah, maka masih perlu adanya perhatian dari pemerintah.
Dikatakan, pendidikan merupakan hal yang sangat diperlukan bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Terlebih, informasi dari Perpustakaan Nasional RI yang menyebut bahwa sekitar 4 persen masyarakat masih ada yang buta huruf dan belum bisa membaca.
"Oleh karena itu untuk masyarakat-masyarakat di daerah tertinggal, 3T itu perlu kita kembangkan pendidikannya," ujarnya dikutip dari laman DPR RI, Senin (11/4/2022).
Tak hanya itu saja, pendidikan juga harus disetarakan dengan masyarakat yang ada di daerah perkotaan.
Baca juga: Terkait Permasalahan Honorer, Komisi X: DPR Perlu Rapat Gabungan
Terkait permasalahan guru, Adriana memastikan Komisi X DPR RI sudah beberapa kali mengusulkan kepada Kemendikbud Ristek bahwa bagi guru honorer yang sudah melakukan beberapa kali tes, dan menurut Mendikbud Ristek jika tes terakhir sudah memperlihatkan prestasi, kemudian tidak akan dites lagi.
"Saya mendengar ada guru honorer sudah 20 sampai 30 tahun mengabdi tetapi sampai saat ini mereka juga belum diangkat menjadi PNS/ASN. Sudah tes berapa kali, kata Kadis Pendidikan sudah 5 kali tes tetapi belum juga diangkat," ungkapnya.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanKunjungi kanal-kanal Sonora.id
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.