Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Untar untuk Indonesia
Akademisi

Platform akademisi Universitas Tarumanagara guna menyebarluaskan atau diseminasi hasil riset terkini kepada khalayak luas untuk membangun Indonesia yang lebih baik.

Surat Terbuka untuk Mahasiswa

Kompas.com - 14/03/2022, 08:38 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Oleh: Frangky Selamat

KEPADA mahasiswa-mahasiswi di mana pun kalian berada. Sudah lama, tepatnya lebih dari dua tahun kita tidak bertatap muka langsung, berdialog dan berbagi cerita seperti dulu di kampus.

Pandemi telah memisahkan kita dan merusak proses pembelajaran yang selama ini lancar dijalani.

Kalian mungkin merasa bingung dan cemas karena dengan proses pembelajaran yang dipaksa daring, banyak materi yang kurang atau tidak kalian pahami.

Menghubungi dosen untuk bertanya atau berdiskusi dengan teman pun tidak mudah juga dilakukan.

Jika tetap menjaga semangat, kalian pasti akan menjadi generasi hebat yang adaptif, proaktif dan resiliens menghadapi tantangan di masa depan yang makin tidak pasti.

Namun jika kalian sudah terburu lesu dan patah semangat, lalu memutuskan mundur kuliah, sungguh menyedihkan dan prihatin mendengarnya.

Dalam kondisi seperti sekarang, memutuskan berhenti kuliah dan bekerja seadanya, apakah masih ada harapan cerah di depan sana?

Padahal pemikiran dari mahasiswa yang menyatakan bahwa pendidikan tinggi yang ditempuh merupakan investasi yang dari sisi pendapatan finansial harus melebihi biaya yang dikeluarkan (Donald, Ashleigh, Baruch, 2018), adalah benar adanya.

Investasi pendidikan tidak bisa dirasa secara instan dan seketika. Minimal jangka menengah. Diperlukan kesabaran untuk memetik “buahnya”.

Di beberapa kampus persentase mahasiswa yang mundur selama pandemi karena berbagai alasan menunjukkan tren meningkat.

Ini juga berdampak pada keberlanjutan perguruan tinggi, terutama swasta, yang bergantung pada penerimaan dari uang kuliah mahasiswa.

Berita perguruan tinggi swasta yang tidak sanggup lagi menutup biaya operasional mungkin sebentar lagi akan tersiar. Atau sudah ada, tetapi memilih bungkam.

Duka mahasiswa dan dosen

Kerap kali terdengar keluhan mengenai kejenuhan dan kesepian, tiada teman, terutama bagi mahasiswa semester ke satu atau tahun pertama, sehingga merasa kuliah itu menyulitkan dan merasa tidak sanggup lagi.

Proses pembelajaran di perguruan tinggi yang sebagian besar masih secara daring memberikan andil terhadap merosotnya semangat belajar mahasiswa, selain kendala jaringan, lemahnya keterampilan teknis, rendahnya interaksi langsung dan keterampilan akademik yang di bawah standar minimal (Aboobaker & Muneer, 2021).

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com