Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dampingi Kesehatan Mental Siswa, KGSB Gelar Pelatihan bagi Guru BK

Kompas.com - 06/03/2022, 16:36 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Dalam sesi role play para peserta terbagi dalam kelas kecil dan secara bergantian masing-masing menjadi guru dan siswa.

Mereka diminta melakukan komunikasi yang buruk (bad communication) serta komunikasi yang baik (good communication) saat konseling terkait mental health yang dialami.

Look, Listen dan Link

 

Dari role play ini, guru mendapat perspektif baru dari sudut pandang murid. Selain itu, mereka juga bisa langsung mempraktekan ilmu DPA yang telah dijabarkan oleh narasumber yaitu Look, Listen dan Link.

Dalam paparannya, Reneta Kristiani , Founder Konsultan Psikologi Pelangi menjelaskan tahapan Look meliputi asesmen mengenai keadaan, kebutuhan, reaksi emosional serta resiko yang dihadapi siswa.

Tahapan selanjutnya yaitu Listen dilakukan dengan mendengarkan aktif, hadir untuk siswa, berusaha mengerti dan memahami siswa. Tahap ketiga yakni Link adalah menghubungkan siswa dengan orang atau pihak lain sesuai dengan kebutuhannya.

Bila siswa membutuhkan penanganan medis dapat dirujuk ke dokter. Bila siswa membutuhkan konseling lebih lanjut bisa dirujuk ke konselor atau psikolog. Bila sudah ada gangguan psikologis yang membutuhkan pengobatan lebih lanjut bisa dirujuk ke psikiater.

Baca juga: Dua Tahun Pandemi dan Gelombang Kesehatan Mental

“Saat Listen hindari terlalu cepat memberikan nasehat, solusi dan saran pada siswa. Berusahalah untuk hadir sepenuhnya, dengarkan secara aktif, terima dan pahami perasaan siswa agar siswa merasa nyaman untuk bercerita, merasa dipahami dan dimengerti ujar Reneta.

Dirinya memberi catatan penting yang tidak boleh dilakukan guru saat DPA yaitu terlalu cepat memberi nasehat, melabel siswa, meremehkan permasalahannya, serta menyalahkan siswa.

Self care dan manajemen stres

 

Selain itu, Reneta mengingatkan para guru untuk juga memperhatikan kesejahteraan dirinya dengan secara rutin melakukan self-care dan manajemen stres agar terhindari dari stres, burn out, dan compassion fatigue sehingga tetap dapat memberikan dukungan secara optimal.

Salah satu peserta, Harmoko, Guru BK, SMA Negeri 1 Mataram merasa sangat terbantu dengan adanya Pelatihan PFA. Dirinya mengakui cukup kewalahan dengan permasalahan pengajaran selama pandemi yang semakin meningkat.

Ditambah lagi pada 2018 Lombok mengalami bencana alam gempa, sehingga penanganan masalah kesehatan mental pun sudah kerap ia lakukan.

“Banyak temuan dari kasus percobaan bunuh diri sebenarnya karena korbannya memang butuh didengarkan. Terima kasih kepada KGSB dan para pemateri yang menyadarkan saya ternyata langkah PFA yang saya terapkan selama ini sudah sesuai," ungkap Harmoko.

Baca juga: Tips Jaga Kesehatan Mental di Masa Pandemi ala Dosen UM Surabaya

Menyadari tingginya minat guru terhadap pelatihan PFA ini, KGSB pun berkomitmen akan melakukan kegiatan serupa. Hal ini dipandang menjadi wujud kepedulian KGSB terhadap pengembangan kemampuan guru dalam menangani masalah kesehatan mental siswa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com