Dia menyebutkan sarapan dapat mencegah penyakit maag.
Karena, dengan sarapan lambung akan terisi makanan yang akan menetralisir asam lambung.
Apabila lambung kosong terlalu lama akan meningkatkan asam lambung dan jika ini terus dibiarkan akan memicu mual dan muntah.
Dosen Departemen Gizi Kesehatan FKKMK UGM ini kembali mengimbau masyarakat untuk tidak melewatkan sarapan pagi.
Sebab, tidak hanya berpengaruh pada tubuh dan otak dalam jangka pendek, tetapi ada ancaman jangka panjang yang mengintai jika terlalu sering mengabaikan sarapan.
Mirza mengatakan orang yang sering melewatkan sarapan lebih berisiko terkena penyakit jantung koroner.
Baca juga: Bertambah 3, Kini USK Miliki 105 Guru Besar
Dari riset terdahulu disebutkan bahwa orang dalam rentang usia 45-82 tahun yang melewatkan sarapan berisiko lebih tinggi terkena jantung koroner.
"Riset ini sudah berlangsung selama 16 tahun sehingga menunjukkan jika risiko tersebut tidak main-main," tutur Mirza.
Apabila seseorang memiliki jantung koroner, lanjut dia, lebih berisiko terhadap serangan jantung.
Selain itu, kebiasaan melewatkan sarapan akan memicu obesitas yang akan memicu munculnya penyakit-penyakit lainnya.
Tidak sarapan menjadikan maka tingkat lapar tinggi dan akan makan dengan kalap dalam porsi yang tidak terkontrol di siang atau malam harinya.
Selain itu, kecenderungan makanan yang dipilih adalah makanan cepat konsumsi yang tinggi lemak yang akan memicu diabetes, darah tinggi, serta serangan jantung.
Risiko lain adalah terkena kanker. Sebab, dengan melewatkan sarapan akan menyebabkan keseimbangan metabolisme dalam tubuh.
Adanya gangguan metabolik dalam tubuh ini dapat menyebabkan tubuh berlebih atau kekurangan zat penting untuk kebutuhan sel tubuh sehingga meningkatkan risiko terkena kanker.
Berikutnya, melewatkan sarapan bisa menurunkan fungsi otak.