Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3 Alasan Gen Z Perlu Belajar "Digital Marketing"

Kompas.com - 23/02/2022, 16:16 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - Memasuki era Revolusi Industri 4.0 peran pemasaran digital atau digital marketing semakin penting. Kemajuan teknologi informasi mendorong pemasaran secara online lebih mudah dilakukan dan dapat menyasar pasar yang lebih luas.

Melihat perkembangan teknologi yang sangat dinamis, kegiatan digital marketing menjadi salah satu kegiatan pemasaran yang dinilai efektif.

melalui rilis resmi yang diterima Kompas.com (22/2/2022) menyampaikan digital marketing menjadi tren yang disukai Generasi Milenial dan Generasi Z.

Terlebih Gen Z merupakan generasi yang sudah melekat pada teknologi dan menjadi "warga digital" di mana wifi dan media sosial sudah menjadi kebutuhan Gen Z sejak lahir.

Digital marketing memiliki peranan untuk mengubah pemasaran konvesional menjadi online, hal ini dinilai lebih efektif dalam segi waktu dan biaya guna kepentingan bisnis untuk jangka pendek maupun panjang,” ungkap Laras.

Lebih jauh Laras menjelaskan ada tiga alasan penting mengapa digital marketing perlu dipelajari oleh Gen Z:

 

1. Perangkat mobile terus berkembang

Sebanyak 98,3 persen penduduk Indonesia memanfaatkan mobile phone dalam kegiatan komunikasi dan akses informasi. Sebuah smartphone tentu membutuhkan aplikasi pendukung untuk memaksimalkan fungsinya dan memberi kemudahan bagi pengguna.

"Mobile apps yang sudah dikenal dan banyak digunakan masyarakat seperti app pembayaran online, belanja online, taxi online, app map direction sampai mobile app untuk bisnis online," jelas Laras.

Laras juga menyampaikan, mobile advertising membuat pemasaran iklan dapat dilakukan melalui mobile phone.

Baca juga: Kuliah Tamu ITS: Sandi Bisa Diretas, Biometrik Solusi Keamanan Digital

 

"Para konsumen setiap harinya dapat dipastikan memegang dan memainkan mobile dan gadget-nya. Banyaknya konsumen terlibat dalam komunikasi dan interaksi melalui mobile dan gadget," ujar Laras.

"Maka pengguna perangkat mobile dan gadget menjadi target empuk bagi para digital marketer," tambahnya.

 

2. Mengedepankan data driven marketing

Data driven marketing adalah strategi menggunakan informasi pelanggan untuk pembelian pada produk yang lebih optimal dan bertarget serta pesan yang disampaikan bersifat kreatif.

"Dengan data driven marketing kita menjadi lebih paham keinginan dan kebutuhan pelanggan atau target audiens," tegas Laras.

Selain itu, lanjut Laras, kegiatan marketing berbasis data lebih terprogram karena memanfaatkan machine learning, sehingga mendapatkan hasil yang lebih tepat.

"Adanya real time data yang didapatkan tanpa harus melakukan asumsi yang bisa membuang-buang biaya, waktu dan tenaga," jelasnya.

3. Mengetahui buyer persona

Buyer persona adalah representasi dari tipikal target pelanggan sebuah bisnis yang didapatkan dari hasil riset mendalam.

Baca juga: Kemendikbud: Indonesia Butuh 9 Juta SDM Digital dalam 15 Tahun ke Depan

 

"Idealnya, Anda perlu membuat profil pelanggan yang seolah-olah mereka adalah nyata. Mulai dengan pengumpulan data demografis, tingkah laku, kepribadian, hingga bagaimana cara mereka dalam mengambil keputusan saat membeli sebuah produk," pungkas Laras.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com