Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Digital Marketing, Kunci Sektor Kerajinan Bertahan Selama Pandemi

Kompas.com - 04/02/2022, 09:13 WIB
A P Sari

Penulis

KOMPAS.com – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Indonesia melalui Buku Tren Pariwisata mencatat, terjadi penurunan turis global hingga 78 persen atau 1.139 juta selama pandemi Covid-19.

Jika ditotal, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya berkisar 4.052 juta orang sepanjang 2020.

Angka tersebut terlihat cukup memprihatinkan, mengingat jumlahnya hanya berkisar 25 persen dari total wisatawan yang masuk ke Indonesia pada 2019.

Penurunan tertinggi terjadi di Bali dengan angka 59.15 poin, disusul Manado, Sulawesi Utara (Sulut) sebesar 41.13 poin, serta Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sebesar 40,03 poin.

Baca juga: Profesi yang Banyak Dicari, Apa Itu Digital Marketing?

Kondisi itu menyebabkan pendapatan negara pada sektor pariwisata menurun hingga Rp 20,7 miliar. Padahal, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang menyumbang ekonomi bangsa Indonesia.

Dampak pandemi juga berimbas kepada masyarakat yang menggantungkan pendapatan atau hidup pada sektor pariwisata.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS) pada 2020, ada sekitar 490.000 tenaga kerja sektor pariwisata yang kehilangan pekerjaan akibat pandemi.

Untuk mengatasi hal tersebut, daerah-daerah pariwisata di Indonesia terus diminta melakukan pemulihan ekonomi dan menanggulangi dampak pandemi.

Baca juga: MMA Mengadakan Sertifikasi MMA x CDP untuk Para Profesional di Industri Digital Marketing

Salah satu caranya adalah melalui pengembangan industri kerajinan. Industri ini dianggap sebagai salah satu solusi untuk menuju pemulihan ekonomi nasional (PEN).

Menteri Perindustrian (Menperin) Agung Gumiwang menilai, industri kerajinan dan batik memiliki kontribusi penting terhadap PEN.

Oleh karenanya, pemerintah terus mendukung pengembangan industri kerajinan berbasis budaya lokal yang punya potensi besar untuk pasar ekspor.

Pada 2019, nilai ekspor produk kerajinan nasional berhasil menembus angka 892 juta dollar Amerika Serikat (AS) atau meningkat 2,6 persen dibandingkan perolehan pada 2018 dengan angka 870 juta dollar AS.

Baca juga: Algo Sea Biz, Solusi Digital Marketing untuk Tingkatkan Bisnis

Sementara itu, ekspor mebel mencatat kinerja positif selama pandemi dengan peningkatan sebesar 35,41 persen pada semester I-2021 dengan AS sebagai pasar ekspor terbesar.

Hal tersebut didukung dengan adanya lebih dari 700.000 pelaku usaha kerajinan yang mampu menyerap 1,32 juta tenaga kerja.

Namun, untuk mengembangkan industri kerajinan selama pandemi, pemilik usaha harus bisa menentukan strategi baru yang lebih efektif, salah satunya digital marketing atau pemasaran digital.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com