Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 06/12/2021, 12:30 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - YouTuber Jerome Polin mengaku jam masuk sekolah di Indonesia terlalu pagi.

"Itu yang saya garis bawahi, peta pendidikan di Indonesia, yang masih saya garis bawahi adalag cepatnya masuk jam sekolah," ucap Jerome seperti melansir laman YouTube Deddy Corbuzier, Senin (6/12/2021).

Baca juga: UB: Mahasiswi NWR Pernah Laporkan Pelecehan Seksual di Januari 2020

Dia mencontohkan, masuk sekolah di Jepang saja jam 8 atau 9 pagi.

Sedangkan di Indonesia, masuk sekolahnya jam 06.30 WIB (setengah 7 pagi).

"Jadi bangunnya harus jam setengah 5 pagi, kalau masuknya jam 06.30 WIB, kalau rumah jauh dari sekolah ya berangkatnya jam 05.30 WIB (setengah 6 pagi)," tegas dia.

Selain jam masuk sekolah terlalu pagi, sebut dia, pulangnya juga terlalu sore.

"Akibatnya, siswa-siswa di negeri ini tidak mudah mengeksplor diri sendiri, mereka tidak bisa lakukan itu," jelas dia.

Memang, lanjut dia, sangat dilema untuk sekolah di Indonesia.

"Jika dibanding sekolah di Finlandia, siswa-siswa di sana sadar akan terus belajar, minat belajarnya tinggi-tinggi, sehingga di luar sekolah mereka juga belajar, baca buku, dan sebagainya," ungkap dia.

Baca juga: Nadiem Makarim Minta Korban Kekerasan Seksual di Kampus Buka Suara

Ditambah lagi, anak-anak sekolah di sini pemikirannya sudah berubah, tidak lagi memiliki cita-cita untuk menjadi dokter, presiden, dan lainnya.

"Sekarang pada mau jadi TikTokers, karena memang ada duitnya kalau untuk jadi itu," ujarnya.

Meski memang ada duitnya, untuk menjadi TikTokers yang dikenal banyak orang perlu pengorbanan besar.

"Tidak tiba-tiba langsung besar. Memang kalau dilihat, TikTokers yang sudah gede-gede, mereka dapat endorse dan bisa traveler kemana-mana, tapi mereka menjadi itu butuh pengorbanan yang besar. Jadi susah banget," ucapnya.

Orangtua ingin sekolah di kedokteran

Jerome menyebut, orangtuanya memiliki keinginan agar dirinya sekolah di kedokteran.

"Dulu memang, kalau ga pilih sekolah di matematika, orangtua inginnya saya bisa menjadi dokter," tutur dia.

Baca juga: Kemendikbud Ristek: Sekolah dan Kampus Tak Libur Selama Periode Nataru

Saat ini, Jerome sedang sekolah mengambil S1 di Universitas Waseda, Jepang. Adapun program studi (Prodi) yang diambil adalah Matematika Terapan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com