SEJARAH perjalanan bangsa mencatat bahwa para intelektual kampus memiliki peran penting dalam pembangunan dan perubahan yang terjadi di Indonesia mulai dari era Orde Lama, Orde Baru, hingga era reformasi.
Di era kolonial menuju kemerdekaan Indonesia, kelompok intelektual hadir sebagai garda depan untuk melawan dan membebaskan rakyat dari belenggu penjajahan.
Kemudian pada 1998, kelompok intelektual kampus juga berperan besar dalam penggulingan rezim otoriter Orde Baru.
Bahkan di era refomasi saat ini, para intelektual kampus juga terus aktif melakukan berbagai kritik dan intervensi sosial-politik bilamana terjadi ketidakberesan dan ketidakadilan yang terjadi di level pemerintahan negara.
Terkait dengan hal ini, sudah menjadi kewajiban seluruh sivitas akademika untuk melayani dan mengabdikan diri pada masyarakat seperti yang tertulis dalam tri dharma perguruan tinggi.
Oleh karena itu kelompok intelektual kampus tidak boleh netral dan harus berpihak pada rakyat supaya tidak ditindas oleh rezim penguasa (Tan Malaka, 1926).
A.A. Nugroho (2016) dalam artikelnya Intelektual Kampus, Kekuasaan, dan Produksi Pengetahuan menulis, sekelompok intelektual kampus Universitas Gadjah Mada pada 28 Oktober 1988 merumuskan sumpah mahasiswa yang terinspirasi dari gerakan Sumpah Pemuda yang berbunyi:
Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, bertanah air satu, tanah air tanpa penindasan.
Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, berbangsa satu, bangsa yang gandrung akan keadilan.
Kami Mahasiswa Indonesia bersumpah, berbahasa satu, bahasa tanpa kebohongan.
Berangkat dari pemikiran ini, universitas harus berfungsi sebagai ruang kritis dan inovatif dalam mengembangkan berbagai rumpun ilmu pengetahuan untuk kepentingan masyarakat dan mencegah rezim penguasa bertindak sewenang-wenang.
Sivitas akademika universitas juga harus hadir sebagai kekuatan yang mandiri dan bebas dari berbagai kepentingan politik-ekonomi seperti yang termaktub dalam dokumen Magna Carta Universitatum (1988) di Bologna yang menjadi rujukan filosofis universitas di dunia:
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.