Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dosen USD: Orangtua Perlu Pahami Karakteristik Tumbuh Kembang Anak

Kompas.com - 19/10/2021, 10:39 WIB
Mahar Prastiwi,
Dian Ihsan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Setiap orangtua tentu berharap anaknya bisa tumbuh optimal sesuai bakat dan kemampuan yang dimiliki.

Untuk membentuk anak agar tumbuh optimal tentu sangat membutuhkan peran orangtua dalam mendidik dan mendampinginya.

Dalam hal ini, orangtua juga harus menjadi pribadi yang bahagia dalam mengasuh anaknya. Orangtua yang bahagia bisa mengasuh, mendampingi, memahami anak dengan optimal dengan harapan anak bisa tumbuh sesuai dengan apa yang diharapkan.

Psikolog klinis dan juga Dosen Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sanata Dharma (USD) Yogyakarta Brigitta Erlita Tri Anggadewi menjelaskan, anak tumbuh sesuai harapan orangtua tidak harus tumbuh menjadi anak yang punya pendidikan cemerlang.

Baca juga: Unsoed Akan Buka Jurusan Tari, Karawitan dan Pedalangan

Tiap perkembangan anak miliki karakteristik

Namun anak bisa tberkembang secara optimal dengan kemampuan dan potensi yang dimiliki dan menjadi pribadi yang mandiri.

Menurut Erlita, setiap rentang perkembangan manusia baik anak TK, SD, SMP, SMA bahkan saat kuliah memiliki karakteristik perkembangan yang berbeda. Setiap rentang perkembangan tersebut tentu ada tantangannya tersendiri baik orangtua maupun guru.

"Perkembangan anak di setiap zaman tentunya juga berbeda karena seiring dengan makin berkembanganya teknologi. Maka tidak bisa dibandingkan antara anak-anak tahun 1990-an dengan anak-anak tahun 2000-an," ungkap Erlita kepada Kompas.com, Senin (18/10/2021).

Sebagai orangtua, lanjut Erlita, harus mengikuti pola yang dimiliki anak. Namun bukan berarti orangtua harus menuruti semua keinginan anak. Namun orangtua perlu mengetahui bahwa di setiap perkembangan anak, ada karakteristik tertentu yang perlu dipahami.

Baca juga: Empat Kali Berturut-turut, ITS Kembali Raih Juara Umum di KRI 2021

Erlita menerangkan, penting bagi orangtua untuk mengerti tahapan perkembangan anaknya. Hal ini bertujuan agar orangtua bisa mendidik anak dan bisa tahu apa pola didik seperti apa yang harus diperlakukan kepada anaknya.

Dalam mendampingi anak, lanjut Erlita, ada faktor internal dan eksternal yang dihadapi orangtua. Tantangan bagi orangtua ada yang berasal dari faktor internal yakni dari diri anak. Seperti anak berkebutuhan khusus, anak sulit berkomitmen terhadap tugas, anak kurang memiliki motivasi atau anak lebih senang bermain gadget.

Sedangkan tantangan dalam mendampingi anak dari faktor eksternal antara lain faktor ekonomi baik menengah ke atas mapun menengah ke bawah, kesibukan orangtua, anak kurang dukungan dan perhatian, pengetahuan orangtua terhadap pola pengasuhan anak.

"Kondisi dan situasi yang terjadi pada anak tergantung pada didikan yang diberikan orangtua dan cara orangtua memperlakukan anak. Anak perlu dibesarkan dengan kasih sayang dan persahabatan. Kita tidak hanya berperan sebagai orangtua saja tapi juga ada sebagai teman untuk anak. Membersamai perjalanan hidup anak kita," ungkap Erlita.

Baca juga: Kemenag Tingkatkan Kompetensi Literasi Digital bagi Guru Madrasah

Cara mendampingi tumbuh kembang anak

Orangtua bisa memulai mendampingi anak dengan 5 cara ini.

1. Memahami kondisi diri terlebih dahulu beresiliensi diri dulu.

2. Memahami batas potensi dan kemampuan anak. 

3. Mulailah untuk berkomunikasi, posisikan diri sebagai orangtua maupun teman.

4. Buat kesepakatan untuk saling mengingatkan.

5. Pastikan orangtua memberikan perhatian sepenuh hati.

Baca juga: Skill yang Harus Dikuasai Mahasiswa di Dunia Kerja 5 Tahun Mendatang

Arlita menekankan, sikap anak terhadap orangtuanya kelak tercemin dari sikap yang diberikan orangtua saat ini. Anak adalah pribadi yang unik dan istimewa.

"Orangtua perlu mengasuh anak dengan sepenuh hati maka anak akan selalu mengingat. Jika orangtua tidak memberikan pendampingan dan memberikan perlakuan sesuai yang anak butuhkan, harapan orangtua terhadap anak mereka akan berlalu begitu saja," tutup Erlita.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com