Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 22/09/2021, 15:07 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim melalukan kunjungan ke Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) Bunga Kembang, Kabupaten Sarolangun, Provinsi Jambi, Selasa (21/9/2021).

“Nama saya Nadiem,” saat memperkenalkan diri dan menyapa anak-anak Orang Rimba (Suku Anak Dalam), orang tua, guru, komunitas Konservasi Indonesia Warsi, dan perwakilan pemerintah Kabupaten Sarolangun.

Dalam kesempatan itu, Nadiem mengenakan kaus Merdeka Belajar dan menjelaskan maknanya.

“Saya pakai kaus Merdeka Belajar karena kami di Kemendikbud Ristek percaya bahwa pendidikan bentuknya tidak hanya satu, tapi beragam. Karenanya belajar haruslah merdeka,” jelas Nadiem.

Baca juga: Beasiswa S1 Korea Selatan, Kuliah Gratis dan Tunjangan Rp 10 Juta Per Bulan

Ia lantas menjelaskan tujuannya mengunjungi Jambi dan memutuskan untuk bermalam di hutan.

Nadiem mengatakan, setiap daerah memiliki karakteristiknya sendiri sehingga ia harus belajar memahami apa yang dibutuhkan oleh warga terkait pendidikan.

“Kita harus memberikan pendidikan yang cocok. Maka dari itu, saya ke sini untuk memahami apa yang dibutuhkan dan apa yang tidak dibutuhkan bagi masyarakat yang masih memegang teguh kearifan lokalnya,” kata Nadiem.

Ia pun lantas mendengarkan curahan hati warga terkait pendidikan. Ketua PKBM Bunga Kembang, Maknun, menjelaskan bahwa akses pendidikan formal masih sulit, sehingga pihaknya menyediakan kurikulum alternatif.

“Misalnya, Orang Rimba hidup dari menjual damar, madu, dan rotan. Namun saat transaksi, harganya tidak sesuai dan mereka merasa dibohongi. Maka anak-anak kita ajarkan berhitung,” jelas Maknun yang bercerita bahwa Orang Rimba yang hidup semi nomaden banyak yang menitipkan anak-anaknya di PKBM tersebut.

Baca juga: Ingin Kuliah Luar Negeri Berbiaya Rendah? Intip Negara-negara Ini

Ibu Masita, seorang guru dan lima orang guru lainnya juga hadir berdialog.

“Tentu banyak tantangannya, Mas Menteri. Tapi kita rasanya enam tahun mengajar di sini sudah cinta dan selalu semangat bersama anak-anak,” kata Masita yang ingin anak-anak Orang Rimba hebat seperti tiga kakaknya yang kini berkuliah di Universitas Jambi dan perguruan tinggi di Bogor.

Menutup curahan hatinya yang sering kali juga memasak dan mencuci baju untuk anak-anak Orang Rimba agar mereka semangat belajar, Masita menyampaikan pesan kepada Nadiem.

“Kami minta doanya kepada Mas Menteri supaya selalu semangat. Agar anak-anak Suku Anak Dalam ini bisa setara dengan anak-anak lain. Siapa tahu jadi Menteri juga," tuturnya.

Menanggapi hal tersebut, Menteri Nadiem balas berpesan, “Ambil apa yang bermanfaat dari kurikulum sesuai kearifan lokal. Saya sangat mendukung guru-guru yang kreatif menentukan apa yang terbaik bagi murid-muridnya.”

Mendikbud Nadiem MakarimDok. Kemendikbud Mendikbud Nadiem Makarim

Sebelum melanjutkan diskusi yang lebih akrab dengan guru dan anak-anak Orang Rimba di rumah panggung tempatnya bermalam, Nadiem menutup pertemuan di PKBM dengan pesan penyemangat.

Baca juga: Beasiswa S2 University of Cambridge 2022, Tunjangan Rp 351 Juta Per Tahun

“Pengalaman belajar ini akan saya kenang seumur hidup saya. Kepada kakak-kakak Orang Rimba yang berhasil berkuliah, teruslah menginspirasi adik-adiknya. Tidak perlu memaksa jika memang bukan keinginan adik-adiknya (untuk sekolah sampai pendidikan tinggi). Tapi kembalilah ke sini dan bercerita tentang pengalaman-pengalaman kalian agar wawasan adik-adiknya semakin luas,” ujar Nadiem.

Ia juga mengucapkan terima kasih untuk para guru yang telah mengabdi di pedalaman.

“Kepada guru-guru yang mengabdi di pedalaman, saya sangat berterima kasih atas dedikasinya. Doakan kami untuk terus berupaya meningkatkan kesejahteraan Ibu dan Bapak guru,” jelas Nadiem.

Di penghujung pertemuan, Nadiem menyampaikan rencana Kemendikbud Ristek untuk menghadirkan program khusus untuk menarik guru-guru berkualitas mengajar di daerah-daerah yang paling membutuhkan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com