Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Telur Ayam Anjlok, Ini Penjelasannya dari Profesor IPB

Kompas.com - 20/09/2021, 19:15 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Belakangan ini, harga telur ayam terjun bebas yang berdampak pada kerugian bagi peternak.

Melihat fenomena ini, Pakar Peternakan IPB, Profesor Niken Ulupi menyebut telah terjadi ketidakseimbangan antara supply dan demand telur ayam.

Baca juga: Profesor IPB: Umbi Garut Bisa Pulihkan Diare dan Asam Lambung

"Pengaruh buruk akibat harga telur yang anjlok adalah beberapa peternak rakyat atau peternak mandiri mulai menutup usahanya," ucap dia melansir laman IPB, Senin (20/9/2021).

Apabila ini tidak segera diatasi, kata dia, maka ke depannya masyarakat akan mengalami krisis pangan, khususnya telur ayam sebagai pangan bergizi tinggi sumber protein hewani.

Harga telur di beberapa daerah di Indonesia, seperti Blitar mencapai Rp 13.000 per kilogram (kg).

Harga ini sangat jauh dibandingkan dengan harga telur di Bogor atau Jakarta yang masih berada pada kisaran Rp 22.000 per kg.

Dosen IPB dari Departemen Ilmu Produksi dan Teknologi Peternakan ini menjelaskan, ketidakseimbangan antara supply dan demand dapat disebabkan oleh banyaknya usaha baru di sektor peternakan ayam ras petelur.

Dia menyebut, dibangunnya closed house ayam petelur komersil dan perlakuan pembatasan kegiatan masyarakat turut berkontribusi dalam penurunan permintaan telur secara besar.

Baca juga: Guru Besar Unpad: Praktik Kartel Dalang Utama Kenaikan Harga di Pasar

Niken menyarankan kepada seluruh pelaku usaha di bidang produksi ayam petelur komersial, sebaiknya tidak hanya memahami teknik budi daya.

Namun, peternak dituntut lebih berkonsentrasi dan memastikan pangsa pasar yang menjadi tujuan usahanya sebelum memulai usaha tersebut.

"Memulai usaha peternakan ayam petelur komersial dengan pola kemitraan bisa menjadi solusi, karena dengan pola tersebut keseimbangan supply dan demand bisa lebih didekati," tambah Guru Besar IPB University dari Fakultas Peternakan ini.

Dia berharap, fenomena anjloknya harga telur ayam tidak terulang di kemudian hari.

Menurut dia, salah satu upaya untuk menjaga stabilitas harga telur dapat dilakukan dengan mendirikan usaha industri pengolahan telur terutama di wilayah sentra produksi.

Sementara itu, hal lainnya adalah dengan menurunkan dan menstabilkan harga jagung yang merupakan komponen terbesar dari pakan ayam.

Upaya ini, sambung dia, dapat membantu para peternak mandiri.

Baca juga: Kiat Saudara Kembar Lulus Bareng Jadi Sarjana Farmasi Unair

"Dengan demikian sangat diperlukan peran aktif pemerintah dalam menjaga kestabilan harga jagung dan ketersediaan pasokan jagung yang dibutuhkan," pungkasnya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com