Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Percepat Penyembuhan Luka, Mahasiswa UB Pakai Bahan Ini

Kompas.com - 04/09/2021, 07:11 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Jika terjadi luka pada kulit, biasanya seseorang akan mengobati dengan salep. Namun, ada lain yang dapat mempercepat penyembuhan luka.

Oleh mahasiswa Teknik Kimia (Tekim) Universitas Brawijaya (UB) menemukan inovasi untuk mempercepat penyembuhan luka.

Tim bimbingan Supriyono, S.T., M.T., ini terdiri dari Lyla Lilia Fitria Hikma, Chindy Wulandari, Aulia Azzahra, dan Nasirotul Wildah.

Baca juga: Jadi Obat Herbal Antivirus SARS-CoV-2, Mahasiswa UGM Teliti Tanaman Pegagan

Ketua tim, Lyla mengatakan bahwa biasanya penanganan awal dalam penyembuhan luka adalah salep.

"Tetapi di sini kami memperkenalkan alternatif lain untuk mempercepat penyembuhan luka pada kulit, yakni dengan scaffold tissue," ujarnya seperti dikutip dari laman UB, Jumat (3/9/2021).

Adapun bahan dasar scaffold tissue ini biasanya terbuat dari Hidroksipapatit (HA) sintetik namun memiliki sifat mekanik yang sangat rendah dibandingkan dengan hidroksiapatit (HA) alami.

Tetapi, saat ini tim berupaya untuk memperbaiki rendahnya sifat mekanik itu dengan:

1. pelapisan logam

2. komposit dengan polimer

3. komposit dengan keramik

Cindy menambahkan, Hidroksiapatit (HA) yang digunakan ini bersifat biokompetibel dan tidak beracun bagi tubuh.

Menurut literatur, 50 persen tulang dibentuk dengan modifikasi HA yang berperan sebagai mineral utama tulang. Di sisi lain, Implan HA berpori biasanya sebagai pengantar obat lokal pada tulang.

"Kami akan memanfaatkan HA berukuran nano untuk meningkatkan kemampuan mineralisasi sel secara in vivo sehingga dapat diserap lapisan email dengan lebih kuat," jelas Cindy yang kuliah di perguruan tinggi di Malang Jawa Timur tersebut. 

Baca juga: Canggih, Alat Pengusir Burung Karya Mahasiswa UNY

Dikatakan, HA berukuran nano ini, sangat berpotensi untuk merevolusi teknik implan jaringan keras, yaitu perbaikan tulang dan gigi, serta untuk sistem penghantaran obat.

Sintesis partikel hidroksiapatit ini dilakukan secara elektrokimia karena sederhana, prosesnya mudah, murah, ramah lingkungan, dan dapat mengontrol ukuran partikel dengan cara mengatur arus serta voltase yang digunakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com