Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seperti Ini Potret Implementasi Kampus Merdeka di UGM dan UMY

Kompas.com - 27/08/2021, 14:56 WIB
Albertus Adit

Penulis

Adapun hasil tindak lanjut dari kebijakan KDK tersebut, maka pada Juli 2021, seluruh program studi Sarjana dan Sarjana Terapan telah menyelesaikan proses relaksasi kurikulum.

Bahkan mampu menunjukkan profil kurikulum yang memberikan ruang dan hak mahasiswa untuk mendapatkan penguatan dan tambahan kompetensi serta keterampilan dari luar prodinya.

"Dengan demikian, seluruh program studi Sarjana dan Sarjana Terapan di UGM telah memulai implementasi MBKM secara penuh pada Semester Gasal Tahun Akademik 2021/2022 ini," tegas Rektor UGM.

Lebih lanjut, Prof. Panut menjelaskan bahwa pihaknya memberikan keleluasaan kepada prodi untuk mengaturnya. Meski demikian, semua tetap pada prinsip kompetensi dasar harus terpenuhi.

"Prinsipnya 5 semester itu sudah terpenuhi dahulu. Jika satu semester itu 20 SKS, maka total yang sudah diambil yakni 100 SKS diambil di dalam prodinya," kata Prof. Panut.

Sedangkan 20 SKS bisa diambil di luar prodinya. Namun Rektor UGM mengingatkan bahwa semua harus mendukung kompetensi prodinya.

Dia memberikan contoh, mahasiswa Teknik tidak bisa magang di SMA atau ikut program mengajar di sekolah. Tetapi yang paling tepat magang di perusahaan atau pabrik atau di proyek pembangunan.

Implementasi Kampus Merdeka di UMY

Lain halnya di salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Yogya, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). Meski sudah mengimplementasikan MBKM, tetapi belum maksimal.

Menurut Rektor UMY, Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P., IPM., Kampus Merdeka dijalankan bertahap. Tentu karena masih banyak penyesuaian pada kurikulumnya.

"Di UMY implementasinya bertahap. Kemarin mulai September 2020 tapi hanya bagi mahasiswa angkatan 2018," ungkap Gunawan saat dihubungi Kompas.com.

Baca juga: Meski Pandemi Peminat UMY Justru Meningkat, Ternyata Ini Strateginya

Jika dulu magang itu hanya 2 bulan saja, kini di Kampus Merdeka bisa 4-5 bulan. Mahasiswa bisa magang dari satu mata kuliah yang diminatinya.

Mahasiswa yang magang nantinya bisa diakui 10-12 SKS. Dia mencontohkan mahasiswa Pertanian yang tertarik mata kuliah pengemasan makanan bisa magang di perusahaan olahan makanan.

"Di Jogja ada banyak perusahaan pengemasan makanan awetan mulai dari gudeg, bakpia, bolu kukus dan lain-lain. Mereka bisa ambil 3, 4 atau maksimal 5 bulan dan bisa menggantikan 12 SKS," imbuhnya.

Selanjutnya, kini giliran mahasiswa angkatan 2019 yang juga dibebaskan mengambil mata kuliah di luar prodi. Tentu untuk menambah pengetahuannya maka dia bisa ambil di perguruan tinggi lain namun masih di prodi yang sama.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com