Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/07/2021, 10:15 WIB
Sandra Desi Caesaria,
Ayunda Pininta Kasih

Tim Redaksi

3. Literasi dikembangkan sesuai kondisi lingkungan

Ketika berinteraksi dengan anak, seharusnya topik yang diangkat adalah sesuatu yang dekat dengan lingkungan.

Misalnya menceritakan tentang sosok nelayan apabila tinggal di kawasan pantai, menceritakan sosok petani apabila ada di desa yang mayoritas berkebun, begitu juga kawasan perkotaan yang menceritakan sesuatu yang ada di perkotaan.

Tujuannya adalah agar memudahkan anak memahami isi cerita tersebut, karena apa yang diceritakan dapat ditangap dengan mudah oleh panca indera mereka dari lingkungan sekitarnya.

4. Berangkat dari hobi dan minat anak

Perhatikan minat anak, sediakan materi dan kegiatan untuk mendukung minat tersebut, misalnya anak yang suka melukis maka sediakan perlengkapan melukis untuk menunjang minatnya tersebut.

Anak-anak membutuhkan banyak kesempatan untuk bermain dan berpikir agar menjadi kreatif. Mulailah dengan memberikan kegiatan yang didasarkan pada minat dan gagasan anak-anak.

Ini berarti mempelajari cara, mendengarkan dengan sungguh-sungguh apa yang dikatakan anak-anak.

5. Pengembangan literasi melalui budaya daerah

Semakin sering anak mendengar bahasa daerahnya dan budaya-budaya lainnya, semakin menumbuhkan kesadaran fonologinya dan mengembangkan kognisinya.

Kesadaran fonologi dan kognitif ini menjadi dasar untuk mengembangkan pra literasi. Mengapa demikian? Karena berdasarkan apa yang mereka dengar, mereka mampu membangun pengetahuan baru dan memahami budaya di sekitar lingkungannya.

6. Berikan umpan balik kepada anak

Perbedaan tingkat penguasaan bahasa di antara anak-anak, merupakan cerminan bagaimana lingkungan memperkaya bahasa mereka, baik di rumah maupun di sekolah.

Misalnya bagaimana merespon pembicaraan anak dan aktif mengajak mereka berbicara, bercerita, bercakap-cakap, dan lain-lain. Memfasilitasi bahasa anak berarti membantu mendukung pertumbuhan kosa kata anak-anak semasa usia dini.

Dibutuhkan suatu penguatan, baik secara internal maupun eksternal untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak, dan akhirnya mencapai keberhasilan dalam mewujudkan keterampilan bahasa anak.

Baca juga: Motif Asli Indonesia Hanya Batik? Intip Dulu Aneka Motif Lainnya

Artinya, lingkungan harus bisa menjadi tempat belajar berbahasa yang kondusif bagi anak, didukung interaksi verbal, kebiasaan, dan kegiatan stimulasi lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com