Sementara itu Psikolog Undip, Annastasia Ediati menambahkan, penentuan jenis kelamin (gender) sebenarnya tidak sederhana.
Ada beberapa hal yang menjadi penentu identitas gender seseorang. Mulai dari kromosom, gonad, hormon, organ reproduksi dan pikiran atau penghayatan identitas gender.
“Identitas gender adalah penghayatan seseorang terhadap identitasnya sebagai laki-laki atau perempuan,” tutur Annastasia.
Annastasia menyampaikan, dalam pembentukan gender dibentuk oleh lingkungan, serta diekspresikan sesuai norma yang berlaku.
Pembentukan gender oleh lingkungan terdekat anak beupa pemberian nama, pemberian baju, mainan, aktivitas bermain dan lainnya. Sementara ekspresi norma terlihat dari penampilan diri, minat dan, dan perilakunya sesuai gender.
Baca juga: Pakar Unpad: 4 Langkah Ini Bisa Cegah Kerusakan Gigi Anak
Annastasia mengingatkan ada banyak masalah psikologis yang dihadapi penderita gangguan perkembangan seksual, utamanya stigma sosial. Stigma bisa berasal dari lingkungan, namun bisa juga berasal dari diri sendiri.
“Stigma menyebabkan terjadinya penolakan diri dan menghambat perkembangan psikologis untuk mencapai kualitas hidup yang optimal,” jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.