Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berkaca di NTT, Peneliti UGM: Banyak Daerah Bisa Kena Siklon Tropis

Kompas.com - 06/04/2021, 17:51 WIB
Dian Ihsan

Penulis

"Beberapa penelitian menyebutkan wilayah terdampak sampai 50 per km dari pusat siklon," ujarnya.

Peluang terbentuk siklon kecil

Emilya mengungkapkan, peluang terbentuk siklon di Indonesia sebenarnya cukup kecil, karena suhu permukaan laut wilayah Indonesia cukup rendah dan efek coriolis pun relatif kecil.

Meski demikian dalam beberapa tahun terakhir siklon semakin sering terbentuk, terutama pada periode transisi dari musim penghujan ke musim kemarau atau musim kemarau ke musim penghujan.

Baca juga: Pakar UGM: Vaksinasi Putus Penyebaran Covid-19 di Kalangan Komunitas

Hal ini ditengarai terjadi akibat perubahan iklim yang meningkatkan suhu permukaan laut.

"Di perairan selatan dan utara Indonesia cukup banyak siklon terbentuk, dalam setahun bisa 5-8 siklon dengan kecepatan yang berbeda dan dampak yang berbeda," terangnya.

Menurut dia, sejak adanya Tropical Cyclone Warning Centre (TCWC), deteksi dini siklon telah dilakukan dengan baik.

Bibit siklon sendiri sudah dapat dideteksi menggunakan citra satelit ataupun radar pada saat bibit siklon terbentuk dengan tingkat perkembangan sebagai gangguan tropis.

Arah pergerakan dan kecepatannya pun bisa dideteksi, sehingga bisa diperkirakan waktu serta kecepatan siklon tersebut tiba di daratan untuk sistem mitigasi.

Namun, meski prediksi siklon bisa dilakukan, masih ditemukan kesulitan karena beberapa siklon terkadang berbalik arah.

Disamping itu, kesiapan mitigasi sendiri berbeda-beda di setiap daerah.

Baca juga: Pakar UGM: Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Mulai Krisis Air

"Perlu kerja sama yang lebih solid lagi antara BMKG yang punya early warning dan Pemda yang melaksanakan mitigasi di daerah masing-masing," tukas Emilya.

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com