Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Jangan Paksa Orangtua Agar Siswa Jalani Sekolah Tatap Muka

Kompas.com - 03/04/2021, 21:58 WIB
Dian Ihsan

Penulis

KOMPAS.com - Mendikbud Nadiem Makarim mengaku, keputusan SKB 4 Menteri telah membolehkan sekolah tatap muka mulai dari sekarang ini.

Asalkan, guru dan tenaga kependidikan di setiap sekolah sudah melakukan vaksinasi.

Baca juga: Mendikbud Tegaskan Kuota Sekolah Tatap Muka Hanya 50 Persen

Tapi, kata Nadiem, sekolah tidak boleh memerintahkan orangtua agar anaknya (siswa) menjalankan belajar tatap muka.

Hal itu disebabkan, orangtua yang berhak memutuskan anaknya bisa melakukan sekolah tatap muka secara terbatas atau tidak.

"Yang tidak boleh dipaksa adalah orangtua, karena orangtua bebas memilih anaknya untuk ikut sekolah tatap muka terbatas atau tetap melakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ) di rumah," ucap dia melansir laman Kemendikbud, Sabtu (3/4/2021).

Dia menegaskan, sekolah tatap muka terbatas ini tidak sama saat sebelum pandemi Covid-19.

Kali ini, secara teknis sekolah tatap muka terbatas dijalankan dengan prosedur protokol kesehatan yang ketat.

Sebagai contoh, menerapkan 50 persen kapasitas atau maksimal 18 siswa dalam satu kelas, menjaga jarak antar tempat duduk siswa, dan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan sekolah.

"Dan juga tidak ada aktivitas yang menimbulkan kerumunan," sebut dia.

Baca juga: Siswa Terpapar Covid-19, Nadiem: Belajar Tatap Muka Dihentikan

Nadiem menyebut, pemerintah daerah (Pemda) juga memiliki hak menutup kembali sekolah, jika infeksi Covid-19 di suatu daerah mengalami peningkatan.

Hal ini juga berlaku saat Pemda menemukan laporan kasus infeksi Covid-19 di lingkungan sekolah.

"Jadi kita harus tetap siaga. Jika terjadi infeksi di dalam lingkungan sekolah, sekolah diwajibkan untuk ditutup sementara," ungkap dia.

Semua sekolah sudah tatap muka di Juli

Lanjut dia mengatakan, pembukaan sekolah tatap muka bukan di Juli 2021. Tapi, mulai dari saat ini bisa dijalankan.

"Yang di Juli 2021 itu, harapannya semua sekolah sudah buka sekolah tatap muka," tegasnya.

Baca juga: Sekolah Tatap Muka, Kegiatan Kantin hingga Ekstrakurikuler Ditiadakan

Nadiem menambahkan, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga bisa digunakan untuk mempercepat sekolah tatap muka.

"Yakni bisa untuk melengkapi keperluan sekolah yang berkaitan dengan protokol kesehatan, seperti masker, sabun cuci tangan, tes Covid-19 secara berkala, layanan antara jemput, dan lainnya," tutur dia.

Guru memperoleh prioritas vaksinasi

Nadiem pernah menuturkan, guru dan tenaga kependidikan menjadi prioritas vaksinasi tahap kedua.

Karena siswa dan siswi sudah terlalu lama tidak belajar tatap muka di sekolah.

"Jadi esensinya itu, sekolah merupakan salah satu sektor yang sampai sekarang belum tatap muka. Dan risiko dari PJJ yang terlalu lama itu sangat besar," sebut dia.

Karena risiko PJJ itu sangat besar untuk siswa, makanya Kemendikbud mengambil tindakan cepat dan gesit, agar guru dan tenaga kependidikan bisa memperoleh vaksinasi.

Baca juga: Kemendikbud: Aturan Lengkap Belajar Tatap Muka di Sekolah

Target pelaksanaan program vaksinasi guru, dosen, dan tenaga kependidikan bisa selesai di akhir Juni 2021. Setidaknya lebih dari 5 juta orang yang akan divaksin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com