Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejauh Mana Sekolah Dasar Siap Tatap Muka? Ini Survei Kemendikbud

Kompas.com - 05/01/2021, 07:57 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Guna memperoleh data dan informasi terkait persiapan sekolah dalam menyambut pembelajaran tatap muka mulai Januari 2021, Direktorat Sekolah Dasar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melakukan survei yang berlangsung pada 4-27 Desember 2020.

Direktur Sekolah Dasar Kemendikbud Sri Wahyuningsih mengatakan, tujuan dari pemetaan ini untuk melihat sejauh mana kesiapan sekolah dalam pembelajaran tatap muka yang akan dilaksanakan.

Melalui survei yang dilakukan secara daring melalui google form tersebut, Tim Survei Persiapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud telah mendapatkan tanggapan sebanyak 21.730 responden.

Baca juga: Jadwal Asesmen Nasional 2021 dan Contoh Soal AKM Literasi

Responden dalam survei ini sendiri adalah kepala sekolah atau yang mewakilinya pada jenjang sekolah dasar di Indonesia. Kepala sekolah dipilih karena menjadi pengambil atau penentu kebijakan yang strategis di satuan pendidikan.

Berikut hasil survei terkait kesiapan pembelajaran tatap muka di sekolah dasar, melansir laman resmi Direktorat Sekolah Dasar Kemendikbud, Selasa (5/1/2020):

1. Fasilitas toilet bersih

Sri menyampaikan, dari hasil survei secara umum sekolah sudah mengetahui dan membaca Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri.

Selain itu hasil survei juga menunjukkan sekolah pada umumnya sudah memiliki toilet atau jamban bersih. Hal tersebut terlihat dari jawaban responden sebesar 97,1 persen yang menyatakan hal tersebut.

“Sedangkan sisanya sebesar 2,9 persen menyatakan tidak memiliki toilet atau jamban bersih di sekolah. Jumlah toilet atau jamban bersih yang dimiliki sekolah sangat bervariasi, namun yang paling banyak berkisar antara 1-5 unit jamban/toilet di setiap sekolah,” papar Sri Wahyuningsih.

Baca juga: Mendikbud Nadiem: Ada 3 Dosa di Sekolah yang Tidak Boleh Ditoleransi

2. Sarana cuci tangan

Dalam menghadapi pandemi Covid-19, Direktur SD mengatakan satuan pendidikan memang sudah menyiapkan sarana cuci tangan pakai sabun (CTPS) atau hand sanitizer di sekolahnya, di mana jumlah sarana CTPS di masing-masing sekolah sangat bervariasi disesuaikan dengan banyaknya rombel dan kemampuan kapasitas finansial atau anggaran sekolah.

“Namun secara persentase paling banyak memiliki 6 sampai 10 sarana CTPS di sekolah. Meskipun banyak sekolah yang sudah menyiapkan sarana CTPS, tapi masih ada pula sebagian sekolah yang belum menyiapkannya dikarenakan terbatasnya dana BOS di sekolah karena jumlah peserta didik yang sedikit dan tidak adanya akses air di sekolah,” katanya.

3. Alat disinfektan

Hasil dari survei juga menunjukkan sebanyak 92,4 persen satuan pendidikan telah memiliki alat disinfektan untuk keperluan sterilisasi sekolah, di mana jumlah alat disinfektan di masing-masing sekolah sangat bervariasi disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan kapasitas finansial alias anggaran sekolah.

Baca juga: Indomaret Group Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMK-D3

Namun secara persentase, paling banyak alat dIsinfektan yang dimiliki sekolah berkisar 1-5 buah.

“Meskipun banyak sekolah yang sudah memiliki alat disinfektan, tapi sebanyak 7,6 persen belum memiliki alat disinfektan dikarenakan terbatasnya dana BOS di sekolah karena jumlah peserta didik yang sedikit. Harga alat yang relatif mahal dan baru akan dianggarkan pada RKAS 2021,” ujar Sri.

Sementara itu sebanyak 94,7 persen responden menjawab bahwa mereka sudah melakukan penyemprotan lingkungan sekolah dalam rangka sterilisasi.

Intensitas sterilisasi yang dilakukan paling banyak adalah 1-5 penyemprotan dalam sebulan. Sekolah yang belum atau tidak melakukan penyemprotan beralasan tidak memiliki alat disinfektan, belum adanya instruksi dari dinas pendidikan setempat, dan keterbatasan anggaran.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com