Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikuti 9.964 Peserta, Lomba "Semua Membacanya" Jadi Optimisme Literasi di Tengah Pandemi

Kompas.com - 01/11/2020, 17:01 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

Selain penyair Buya Taufik Ismail yang membacakan puisi "Rasulullah Menyuruh Kita" dalam acara penutupan, turut hadir budayawan Emha Ainun Nadjib.

"Membaca itu bukan (hanya) dengan mata. Mata itu alat baca. Yang membaca, yang pertama adalah hati dan yang kedua adalah akal yang ada pikiran di dalamnya," ungkap Emha yang juga merupakan Dewan Penasehat Mata Air.

Membentuk generasi ilmuwan Islami

Baca juga: Tanoto Harap Pemda Replikasi Program Pintar untuk Tingkatkan Literasi Siswa

Prof. Ganjar Kurnia, Ketua Senat Akademik Unpad memberikan apresiasi positif atas kegiatan penguatan literasi "Semua Membacanya" ini.

"Menggembirakan untuk sebuah lomba membaca, diikuti lebih dari 9 ribu orang dari seluruh provinsi, bahkan luar negeri dengan usia remaja sampai orangtua, dengan tingkat pendidikan dari SD sampai pascasarjana," ujar Prof. Ganjar.

Apresiasi juga datang dari ilmuwan diaspora Indonesia, Prof. Hadi Susanto, "Lomba ini adalah tahap awal pembentukan ilmuwan muslim dengan 3 proses yang harus dilalui; membaca, mengembangkan dan mengajarkan."

Ia berharap, kegiatan ini menjadi langkah awal dan penting untuk membangun pribadi yang ilmuwan dan sekaligus Islami.

Ke depan, dalam penguatan literasi Majalah Mata Air tengah menyiapkan sejumlah gerakan lain setelah lomba "Semua Membacanya" ini.

Baca juga: Mengintip Desa Literasi di Lebak Banten, Surga Buku di Setiap Sudut, dari Posyandu hingga di Kandang Kambing

Pemimpin Redaksi Mata Air, Astri menyampaikan, "kami sedang menyiapkan event lanjutan yakni workshop dan lomba Penulisan karya Ilmiah Populer. Karena sebagaimana adanya permasalahan untuk menumbuhkan kebiasaan membaca begitu pula kebiasaan menulis pun harus kita carikan solusinya."

"Semoga event selanjutnya ini bisa kembali menginspirasi dan menjadikan Mata Air sebagai media yang membacakan kehidupan dan menghidupkan semangat pembacanya," harap Astri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com