KOMPAS.com - Guru di Indonesia sudah terbiasa menjalakan proses pembelajaran secara online meski awalnya merupakan keterpaksaan karena wabah Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama kurang lebih 8 bulan.
"Sudah 7-8 bulan, sesuai konsep Kemendikbud. Adanya Covid-19, dari tidak kenal belajar online, jadi kenal dan terbiasa, karena terpaksa menjadi belajar setiap prosesnya," ungkap Sekretaris Federasi Guru TIK dan KPPI Nasional, Imron Rosadi dalam acara webinar "Transformasi Guru di Era Industri 4.0", Rabu (23/9/2020).
Baca juga: YCAB: Siswa Masih Rasakan Keadilan Belajar Online Belum Merata
Imron menyatakan keadaan guru yang cepat terbiasa dengan pembelajaran online, hal itu bisa disimpulkan kalau Indonesia memiliki sumber daya guru yang bagus.
Walaupun guru sudah terbiasa dengan belajar online, tapi akses internet masih cukup sulit. Maka dari itu, akses internet untuk siswa dan guru harus bisa lebih diperhatikan, jangan sampai terganggu karenal hal tersebut.
Dari data Kementerian Komunikasi dan Informatika di akhir 2019, dia menyebutkan, masih ada 6 persen sekolah yang belum memperoleh akses internet. Angka itu menjadi keluhan bagi wali murid yang ada di pelosok daerah.
"Apalagi saat ini ada yang di pelosok daerah membayar koneksi internet dengan biaya yang terlalu besar. Itu mempengaruhi proses pelajaran daring, paket yang mahal dan sebagainya," tegas dia.
Seharusnya, bilang dia, Kominfo sudah bisa memetakan daerah mana saja yang belum dapat akses internet sehingga keterbatasan internet tersebut bisa teratasi dengan baik.
Presiden Komisaris SEA Group Pandu Sjahrir menambahkan, ada tiga poin yang harus ditekankan kepada guru di masa pandemi saat ini. Pertama, bagaimana mereka mengajarkan beradaptasi kepada peserta didik di kondisi seperti ini.
"Kedua guru harus memikirkan seperti apa di zaman Covid-19 ini dan terakhir bagaiman guru berempati, merasakan belajar jarak jauh bagi saudara kita yang mengalami keterbatasan, agar adik-adik kita belajar," jelas dia.
Semua pihak, sambung Pandu, juga harus mengubah ketakutan Covid-19 ini menjadi kesempatan emas, agar Indonesia menuju yang lebih baik.
Baca juga: Baru Tahu Rasanya Jadi Guru...
"Pemerintah, private sector dan lembaga non profit, kita semangat lah. Itu yang sangat penting," tukas dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.