Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada 14.492 Mahasiwa Baru UB, Mendes: Kalian Jangan Lupa Desa

Kompas.com - 20/09/2020, 16:19 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Halim Iskandar menyampaikan pesan kepada 14.492 mahasiswa baru Universitas Brawijaya (UB) agar tidak melupakan desa masing-masing. 

"Jangan lupakan kondisi masyarakat desa kita, karena orang tua, kakek, nenek, saudara kita yang berada di desa itu tanggung jawab kita semua. Pakailah kesempatan berkuliah ini untuk mengamalkan ilmu untuk membantu warga masyarakat desa," kata Abdul Halim Iskandar dalam keterangannya, melansir laman Universitas Brawijaya, Minggu (20/9/2020).

Baca juga: Inovasi Pestisida dari Batok Kelapa Karya Mahasiswa Universitas Brawijaya

Abdul Halim berpesan kepada mahasiswa, selain harus rajin belajar juga harus tetap mempunyai komitmen terhadap berbagai upaya pembangunan.

Kuliah dengan nilai Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 4 itu biasa, tapi yang luar biasa adalah bagi mereka yang memiliki IPK 4 dengan banyak kegiatan aktif di dalam maupun luar kampus.

"Dan mereka juga sering berinteraksi dengan berbagai komunitas sosial, sehingga saat lulus nanti menjadi orang yang utuh keilmuan, pengetahuan, dan memiliki komitmen terhadap kegiatan sosial kemasyarakatan," ungkap Abdul Halim.

Harus tingkatkan kompetensi

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim juga berpesan kepada mahasiswa baru UB, agar bisa meningkatkan kompetensi dalam memberikan solusi atas permasalahan riil yang kini dihadapi oleh masyarakat luas.

Maka dari itu, kata Nadiem, saat ini ada Kampus Merdeka yang mendorong semua pihak untuk menjadi pelajar sepanjang hayat, kehausan untuk terus belajar, menggali bakat sesuai minat, dan meningkatkan keunggulan kompetensi di era baru pendidikan, era Revolusi Industri 4.0. dan society 5.0.

"Karena ada fleksibilitas bagi mahasiswa dalam menuntut ilmu, baik secara perkuliahan, maupun kegiatan lainnya seperti magang, mengajar di desa, dan lain sebagainya," jelas Nadiem.

Presiden EM UB 2020, Muhammad Farhan Azis menambahkan, agar seluruh mahasiswa baru UB dapat meningkatkan cinta dan kepedulian kepada almamater dan negara.

Itu tidak hanya dalam bentuk pujian, rekognisi, atau pemakaian atribut, tetapi dapat berbentuk kritikan, masukan, bahkan ketidakpuasan dalam rangka memperbaiki almamater dan bangsa dari masa ke masa.

Dia pun berharap agar mahasiswa baru sebagai insan akademis harus tetap tunduk kepada kebenaran dan ikuti setiap dinamika perkuliahan.

Jadilah aktivis mahasiswa, namun tidak terbatas kepada partisipasi organisasi intra kampus, seperti BEM dan DPM atau UKM, tetapi partisipasi membanggakan almamater atau terobosan-terobosan di sosial masyarakat.

Baca juga: Universitas Brawijaya Peroleh Dana Hibah Penelitian Covid-19 dari Inggris

"Karena ijazah terbaik adalah yang penilaiannya berasal dari masyarakat itu sendiri, karena apa sudah yang kita gagaskan dan perjuangkan untuk masyarakat,” pungkasnya," tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com