Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa, Yuk Mengenal Situs Manusia Purba Sangiran

Kompas.com - 14/09/2020, 15:37 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com - Di Indonesia, ada situs manusia purba yakni Situs Sangiran. Lokasinya di Jawa Tengah yakni ada di Kabupaten Sragen dan Kabupaten Karanganyar

Melansir laman Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), situs ini dikelola oleh Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran, salah satu unit pelaksana teknis (UPT) Kemendikbud.

Tak hanya dikenal di Indonesia saja, Situs Sangiran juga sudah dikenal di dunia internasional. Sebab, dari situs ini mampu menyumbangkan pengetahuan penting mengenai:

  • bukti-bukti evolusi (perubahan fisik) manusia
  • evolusi fauna
  • kebudayaan
  • lingkungan yang terjadi sejak dua juta tahun yang lalu

Baca juga: Berikut Lini Masa Sejarah Pendidikan di Indonesia

Karena nilai-nilainya, Situs Sangiran telah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO. UNESCO menetapkan Situs Sangiran sebagai Warisan Budaya Dunia Nomor 593 pada tahun 1996 dengan nama "The Sangiran Early Man Site".

Bagi siswa sekolah, tentu harus mengenal Situs Sangiran. Sebab, situs ini sudah ditetapkan sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO.

Sejarah situs sangiran

Dulunya, Situs Sangiran dikenal sejak seorang peneliti Belanda bernama Von Koenigswald melakukan penelitian pada tahun 1934.

Pada waktu itu Von Koenigswald menemukan alat-alat batu hasil budaya manusia purba dalam penelitiannya di Situs Sangiran.

Selanjutnya pada 1936 ditemukanlah fosil manusia purba pertama di Situs Sangiran. Setelah itu, tahun demi tahun penelitian semakin banyak dilakukan di Sangiran yang menghasilkan berbagai temuan, baik berupa fosil manusia, fosil hewan, alat tulang, dan alat batu.

Selain terdapat fosil manusia purba, di Sangiran juga terdapat alat-alat batu hasil budaya manusia purba serta lapisan tanah purba.

Tentu hal ini dapat menunjukkan perubahan lingkungan alam sejak dua juta tahun lalu sampai sekarang tanpa terputus.

Oleh karenanya, Situs Sangiran beserta semua kandungan arkeologis yang ada di dalamnya merupakan cagar budaya yang penting untuk dijaga dan dilestarikan.

Terus dilestarikan

Pelestarian Situs Sangiran penting dilakukan agar semua nilai penting yang terkandung di dalamnya dapat terus dipelajari, dimanfaatkan, dan diwariskan kepada generasi yang akan datang.

Sampai saat ini, upaya pelestarian Situs Sangiran terus dilakukan dengan berbagai cara, yaitu:

1. kegiatan sarasehan

2. sosialisasi

3. pemberian imbalan bagi anggota masyarakat yang menemukan fosil dan menyerahkan fosil temuannya kepada BPSMP Sangiran.

Tentu, upaya tersebut intensif dilakukan untuk menyadarkan masyarakat akan pentingnya fosil bagi ilmu pengetahuan.

Selain itu ada juga kegiatan penelitian yang masih terus dilakukan, pameran keliling di beberapa kota setiap tahun, bioskop keliling, pembuatan buku/jurnal, konservasi fosil, dan lain-lain.

Baca juga: Kemdikbud: Inilah Warga Pribumi Penemu Fosil di Sangiran

Kegiatan-kegiatan tersebut sudah dianggarkan setiap tahunnya, sehingga saat ini dapat menekan penjualan gelap dan aktivitas pencarian fosil yang dilakukan masyarakat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com