Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenag: Ilmu Pengetahuan Santri Tangkal Perubahan Sosial Keagamaan

Kompas.com - 03/09/2020, 19:26 WIB
Dian Ihsan,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.COM - Kementerian Agama (Kemenag) meminta para santri Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) selalu responsif terhadap perubahan sosial keagamaan dengan mengedepankan ilmu pengetahuan dimiliki.

Menurut Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pintren) Kemenag Waryono, ilmu pengetahuan yang dimiliki bisa membantu santri menyaring setiap informasi masuk.

Baca juga: Tetap Perhatikan Pendidikan Keagamaan Siswa Saat Belajar di Rumah

"Orang yang tidak memiliki cukup ilmu pengetahuan, maka akan mudah mengadopsi semua hal yang diterimanya secara mentah-mentah, karena tidak ada filter yang membentenginya," ucap Waryono seperti mengutip laman Kemenag.go.id, Jakarta, Kamis (3/9/2020).

Pada konteks keberagamaan, kata Waryono, tidak adanya filter ini maka akan berbahaya. Karena, hal itu bisa membuat orang kehilangan apa yang selama ini dimiliki.

"Intoleransi dalam beragama itu pada awalnya muncul karena pengetahuan kita yang kurang mendalam dan kurang lengkap. Akibatnya, kita percaya saja dengan informasi yang kita terima," tegas Waryono.

Maka dari itu, dia meminta agar para santri PBSB untuk selalu semangat dalam menimba ilmu pengetahuan di bangku sekolah.

"Tidak banyak orang yang memiliki kesemptan sebagus anda semua ini, baik dalam pengalaman maupun ziyadatul ilmi," jelas Waryono.

Dia berharap, para santri bisa terlibat dlaam memandu zaman. Waryono pun optimis kehidupan keberagamaan di Indonesia akan semakin toleran, jika para alumni pondok pesantren diberi kesempatan untuk mengelola bangsa Indonesia.

Baca juga: Menteri Agama: Pendidikan Tinggi Harus Bersih dari Radikalisme

"Para santri memiliki modal kehidupan yang toleran, dan jauh dari sikap tathorruf (berlebihan) selama belajar di pesantren. Dan ini berguna untuk bangsa ini," tukas Waryono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com