Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Di Inggris, Siswa PAUD Paling Pertama Tatap Muka Tahun Ajaran Baru

Kompas.com - 17/07/2020, 15:14 WIB
Ayunda Pininta Kasih

Penulis

KOMPAS.com - Berbeda dengan Indonesia, pemerintah Inggris menerapkan kebijakan membuka lebih dulu sekolah di tingkat Pendidikan Usia Dini (PAUD), Kelompok Bermain dan TK, serta sekolah dasar.

Selanjutnya barulah jenjang menengah yang akan membuka sekolah.

Hal tersebut disampaikan Mahasiswa Doktoral Education and Management, University of Nottingham, Yohan Rubiyantoro merangkum laman Sahabat Keluarga Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Baca juga: Sekolah Libur Tetapi Anak Keluar Rumah? Baca Dulu Anjuran IDAI

"Sama seperti di Indonesia dibuka bertahap, tapi yang diprioritaskan untuk jenjang PAUD dan juga SD pada 1 Juni kemarin,” kata Yohan seperti dirangkum dari laman Sahabat Keluarga Kemendikbud, Jumat (17/7/2020).

Yohan menjelaskan, PAUD dan SD di Inggris didahulukan masuk karena menurut situs https://covid19.who.int/region/euro/country/gb, anak-anak PAUD yang terpapar Covid-19 jauh lebih kecil dibanding usia di atasnya.

"Penularan Covid-19 pada anak usia PAUD itu relatif kecil. Data dari riset secara akumulasi sampai Mei 2020, jumlah anak yang dirawat 214, dibanding keseluruhan (pasien covid-19 di Inggris) 200 ribu, ini jumlahnya sangat kecil," ujar Yuhan.

Baca juga: Kemendikbud Jelaskan Bentuk Pendidikan Karakter selama Belajar di Rumah

Alasan lain, lanjut Yohan, menurut riset semakin lama anak tidak bersekolah, akan menimbulkan kerugian akademik bagi si anak.

Menurut Yohan, hal itu bisa dilihat pada hasil studi dampak jangka panjang PAUD dan dampak sekolah di https://nieer.org.

Alasan lain, lanjut dia, Inggris memandang PAUD sebagai fondasi pendidikan. Pemerintah Inggris percaya jika PAUD dapat menunjang kemampuan anak di masa yang akan datang.

"Berdasarkan fakta riset, mereka yang mengikuti PAUD akan mendapatkan kemungkinan lulus tinggi untuk jenjang sekolah apapun, akan memiliki IQ tinggi, dan pendapatan tinggi di usia 40," ujar dia.

Anak usia dini di Indonesia dinilai rentan

Di Indonesia, pada tahun ajaran baru 2020/2021, sebanyak 96 persen siswa di zona merah, oranye dan kuning pada satuan pendidikan masih harus belajar di rumah.

Baca juga: Yuk, Koleksi Buku Digital Gratis untuk Anak PAUD dari Kemendikbud

Siswa jenjang PAUD menjadi yang paling terakhir diperbolehkan sekolah tatap muka setelah jenjang SMA, SMP dan jenjang SD. Itupun hanya diperbolehkan di wilayah yang berstatus zona hijau.

Direktur PAUD Mohammad Hasbi mengatakan, walaupun anak usia dini yang terpapar Covid-19 di Indonesia tergolong kecil, yakni hanya 2,5-3 persen, siswa PAUD di Indonesia memperoleh giliran terakhir karena kesehatan yang rentan.

“Kondisi siswa PAUD di Indonesia banyak kerentanan, sebanyak sepertiga siswa PAUD mengalami stunting, mempunyai penyakit-penyakit penyerta yang apabila terpapar Covid akan jadi faktor pemburuk, seperti penyakit Inspeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA), bronkitis, dan pneumonia," terang Hasbi.

Baca juga: Survei UNICEF: 66 Persen Siswa Mengaku Tak Nyaman Belajar di Rumah

Dari data yang dipunyai Direktorat PAUD, lanjut dia, 86.8 persen lembaga PAUD hanya bisa melakukan pembelajaran secara tatap muka, baik karena kendala ekonomi, letak geografis atau akses komunikasi.

“Hanya 13,2 persen yang bisa melakukan pembelajaran secara bergantian antara online dan offline,baik sekaligus maupun bergiliran,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com