Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumut: Saya Tidak Mau Pesantren Jadi Klaster Baru Covid-19

Kompas.com - 26/06/2020, 21:53 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Plt. Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Utara ( Sumut) HM. David Saragih, bertemu Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi membahas pembukaan Pesantren (23/6/2020).

Pertemuan tersebut juga dihadiri Badan Silaturahmi Pondok Pesantren Sumatera Utara (BSPPSU). Pertemuan tersebut membahas pembukaan pondok pesantren di Sumatera Utara yang ditutup sementara akibat pandemi Covid-19.

Baca juga: Kemenag Bahas SKB Protokol Kesehatan Lembaga Pendidikan dan Pesantren

Sesuai SKB 4 Mentri

“Sesuai SE Menteri Agama RI dan Keputusan Bersama Mendikbud, Menag, Menkes, dan Mendagri tentang Pesantren dan Pendidikan Keagamaan, bahwa telah diatur bagaimana pembelajaran tatap muka di pesantren," kata David dikutip dari Kemenag.

Ia melanjutkan, "dengan mematuhi protokol kesehatan, membentuk gugus tugas, dan kesehatan santri, guru, dan pengurus dengan melampirkan surat kesehatan dan lain sebagainya." 

"Sehingga jika sudah terpenuhi, Keputusan 4 Menteri tersebut menyatakan pesantren bisa dibuka,” sambungnya didampingi Kasi Pondok Pesantren dan Mahad Aly Bidang Pakis Kanwil Kemenagsu H. Abdul Azhim.

Normal baru Sumut dimulai juli

Gubernur Sumatra Utara Edy Rahmayadi mengatakan bahwa aturan tata kenormalan baru khusus untuk Provinsi Sumatera Utara akan disampaikannya pada 1 Juli 2020 mendatang.

Saat ini, ia masih merampungkan aturan-aturan dari berbagai tinjauan sehingga Sumut siap menyambut kenormalan baru dalam kehidupan warganya.

“Insya Allah akan saya sampaikan 1 Juli nanti. Saat ini kita masih dalam merampungkan aturannya, terutama pada pembelajaran pesantren, kita juga akan atur. Idealnya Pesantren itu harus dengan tatap muka karena pesantren lebih menekankan budi pekerti,” ungkap Gubernur Sumut Edy Rahmayadi.

Baca juga: SKB 4 Menteri Atur Kegiatan Belajar Mengajar di Era Kenormalan Baru

Patuhi protokol kesehatan

Gubernur sumut juga berterima kasih kepada pimpinan pondok pesantren dan Kanwil Kemenag sumut sebagai regulator karena telah mematuhi protokol kesehatan dengan belum dimulainya pembelajaran secara tatap muka di pondok pesantren di Sumatera Utara.

Ia berharap pengurus pondok pesantren tetap mematuhi protokol kesehatan dan sama-sama memikirkan solusi dengan menyediakan fasilitas kesehatan jika pondok pesantren diizinkan untuk dibuka kembali.

“Kita sama-sama mencari solusi untuk menerapkan protokol kesehatan di pondok pesantren masing-masing. Harus dipikirkan sarananya, masker santri dan guru, swab atau rapid testnya." kata Edy 

Ia melanjutkan, "banyak sekali yang harus dipenuhi, saya juga tidak mau pesantren malah menjadi kluster baru penyebaran Covid-19, itu yang harus kita antisipasi.”

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com