Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ILO: Krisis Ekonomi Akibat Covid-19 Menghantam Kaum Muda

Kompas.com - 28/05/2020, 22:44 WIB
Irfan Kamil,
Yohanes Enggar Harususilo

Tim Redaksi

Dari perspektif regional, Amerika (13,1 persen), dan Eropa dan Asia Tengah (12,9 persen) mewakili kehilangan terbesar dalam jadwal kerja dalam kuartal kedua.

Monitor ILO ini menegaskan kembali seruan untuk langkah segera dan mendesak guna mendukung pekerja dan perusahaan sejalan dengan strategi empat pilar ILO: (1) mendorong perekonomian dan ketenagakerjaan; (2) mendukung perusahaan, pekerjaan dan pendapatan; (4) melindungi pekerja di tempat kerja; (5) dan mengandalkan dialog sosial untuk solusi.

Mendorong penelitian dari pada isolasi

Dalam laporan tersebut juga disebutkan langkah pengujian dan penelitian terhadap Covid-19 memberi dampak lebih positif terhadap bursa kerja dan aspek sosial daripada  langkah isolasi dan karantina.

Di negara-negara dengan proses pengujian dan penelitian yang kuat, tingkat rata-rata pengurangan jam kerja jauh lebih rendah sebesar 50 persen.

Ada tiga alasan yang menyebabkan hal ini: (1) Pengujian dan penelitian menurunkan tindakan isolasi yang ketat; (2) meningkatkan kepercayaan masyarakat sehingga mendorong konsumsi serta mendukung ketenagakerjaan; (3) dan membantu meminimalisir gangguan operasional di tempat kerja.

Baca juga: Survei ILO: 2 dari 3 Perusahaan Indonesia Berhenti Beroperasi

Selanjutnya, pengujian dan penelitian dengan sendirinya menciptakan pekerjaan baru, walau hanya sementara, yang dapat disasarkan kepada kaum muda atau kelompok prioritas lainnya.

"Laporan monitor ILO merekomendasikan untuk menciptakan pemulihan ekonomi yang mendorong kesetaraan dan keberlanjutan kerja yang artinya membuat orang dan perusahaan kembali bekerja secepat mungkin, dalam kondisi yang aman,” kata Ryder.

“Pengujian dan penelitian dapat menjadi bagian penting dari paket kebijakan apabila kita ingin memerangi rasa ketakutan, mengurangi risiko dan membuat perekonomian dan masyarakat kita bergerak lagi dengan cepat,” tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com