Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menristek: Produk Riset dan Inovasi Bisa Tandai Kebangkitan Inovasi Indonesia

Kompas.com - 21/05/2020, 07:00 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

KOMPAS.com - Menteri Riset dan Teknologi sekaligus Kepala Badan Riset Inovasi Nasional (Menristek / BRIN), Bambang Brodjonegoro mengatakan produk-produk riset dan inovasi dalam penanganan Covid-19 yang dihasilkan oleh anak bangsa diharapkan bisa menandai Kebangkitan Inovasi Indonesia.

Hal itu disampaikan Bambang saat menyampaikan sambutan dalam pembukaan Peluncuran Produk Riset, Teknologi, dan Inovasi untuk Percepatan Penanganan Covid-19 melalui video conference, Rabu (20/5/2020).

"Hasil riset dan inovasi ini merupakan produk lokal Bangsa Indonesia. Inovasi Indonesia dari Indonesia untuk Indonesia. Suatu hal yang perlu kita apresiasi dan dukung dengan ber bagai cara seperti dukungan dana, kemudahan regulasi, sumbangsih ide, kerja sama produksi dalam negeri, implementasi dan perawatan hasil riset inovasi, serta apresiasi kepada stakeholders yang telah terlibat," kata Bambang.

Baca juga: Proyek Inovasi Pesawat Tanpa Awak Mahasiswa UI Didanai RISTEK-BRIN

Peluncuran produk riset dan inovasi Konsorsium COVID10 yang bertepatan pada Hari Kebangkitan Nasional ini dapat kita maknai sebagai “Kebangkitan Inovasi Indonesia”.

"Ke depannya, saya berharap produk-produk hasil riset dan inovasi dalam negeri dapat menjawab kebutuhan masyarakat Indonesia. Tidak hanya dalam masa pandemi, tapi juga dalam jangka panjang," ujar Bambang.

Ia juga berharap, dukungan ini muncul dari berbagai pihak, tidak hanya dari pemerintah, swasta, akademisi, industri, tapi juga dari masyarakat Indonesia.

Bertepatan dengan Hari Kebangkitan Nasional, Bambang mengatakan ingin menyoroti mereka yang turut berjuang dalam menangani pandemi yakni para peneliti dan inovator.

"Mereka tidak sendiri. Bersama dengan kementerian, lembaga penelitian, perguruan tinggi, industri, dan berbagai pihak lain yang tergabung dalam Konsorsium COVID19, kita semua bahu membahu mendorong percepatan penanganan pandemi lewat inovasi," ujar Bambang.

Beberapa di antaranya ialah penemuan perangkat tes cepat (rapid test) Covid-19 dalam negeri, perangkat tes polymerase chain reaction (PCR), dan mesin tes PCR. Saat ini, perangkat tes cepat dan tes PCR sedang dikembangkan agar lebih akurat dan sesuai dengan virus corona yang berkembang di iklim Indonesia.

"Terus dikembangkan dari segi akurasi, metode uji yang lebih mudah serta komponen reagen yang lebih sesuai dan mudah didapat," ujar Bambang.

Bambang mengatakan momentum peluncuran inovasi ini dapat menjadi titik tolak inovator inovator Indonesia untuk membangun industri alat kesehatan dan obat yang selama ini masih banyak bergantung dari impor.

Nantinya, industri alat kesehatan di Indonesia bukan hanya menjadi tempat untuk manufacturing tetapi juga mampu menghasilkan produk inovasi.

Hasil kerjasama

Sejak awal bulan Maret, Kemenristek/ BRIN telah membentuk konsorsium beranggotakan kementerian dan lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan industri.

Kegiatan Konsorsium COVID-19 utamanya berkaitan dengan empat aspek penelitian, yaitu: Pencegahan, Skrining dan Diagnosis, pengembangan Obat dan Terapi, serta pengembangan Alat Kesehatan dan Pendukungnya.

Hasil-hasil riset dan inovasi anak bangsa ini tergabung dalam Konsorsium Covid19 lahir dari kerjasama berbagai stakeholders.

Stakeholders tersebut antara lain adalah Kementerian, Lembaga Pemerintah Non kementerian, Perguruan Tinggi, industri ( BUMN dan swasta), asosiasi profesi terkait kesehatan, dan rumah sakit.

"Kata “inovasi ”sejatinya memiliki dua prasyarat: bahwa ada kebaruan di dalam sesuatu yang kita kembangkan, dan harus ada nilai tambah, atau added value yang memberikan manfaat ekonomi dan/ atau sosial," kata Bambang.

Baca juga: Menristek: Kondisi New Normal Harus Ada Pengelompokan Masyarakat

Sebagai koordinator riset dan inovasi nasional, Kemenristek/ BRIN selalu mendorong lahirnya berbagai inovasi bangsa Indonesia yang memberi dampak luas terhadap masyarakat.

"Saya juga ingin berterima kasih kepada LPDP yang mendanai riset dan inovasi konsorsium, calon donatur swasta maupun BUMN, gerakan Indonesia Pasti Bisa, masyarakat serta pihak-pihak lain yang juga mendukung Konsorsium COVID19 ini," tambah Bambang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com