Latih Bahasa Inggris untuk Calon Pejabat Pemerintah RI, Kedubes AS Datangkan Pakar

KOMPAS.com – Kantor Bahasa Inggris Regional (RELO) Kedutaan Besar Amerika Serikat (Kedubes AS) di Jakarta menuntaskan pelatihan bahasa Inggris selama empat minggu di Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat, kepada para mahasiswa dan dosen Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

Selesainya program ini bersamaan dengan hari jadi IPDN pada tanggal 28 Maret 2024.

Dalam pelatihan bertajuk “Spesialis Bahasa Inggris” atau “English Language Specialists” ini, Kantor RELO bermitra dengan IPDN mendatangkan dua pakar bahasa Inggris ke Indonesia, yaitu Dr. Betty Lou Leaver dan Ilyse Leland.

Berasal dari California dan Illinois, mereka mengunjungi Indonesia untuk bekerja dengan para mahasiswa dan anggota fakultas IPDN membantu pengembangan kurikulum studi penerjemahan.

Selain itu, membantu penulisan akademik untuk publikasi penelitian, wicara publik, dan persiapan ujian kemampuan berbahasa Inggris internasional, seperti IELTS dan TOEFL.

“Pengalaman bekerja dengan para pemimpin masa depan ini sungguh menginspirasi,” kata Dr. Leaver, dilansir dari siaran pers, Rabu (3/4/2024).

Sementara itu, Direktur RELO Ruth Goode mengatakan bahwa Kedubes AS mendukung program khusus semacam ini sehingga kelompok seperti mahasiswa IPDN memiliki keterampilan berbahasa.

Keterampilan itu bisa digunakan untuk berpartisipasi secara lebih efektif di Asia Tenggara dan internasional serta mendapatkan manfaat berupa beasiswa untuk belajar di luar negeri.

“Tahun ini menandai peringatan 75 tahun hubungan antara Amerika Serikat dan Indonesia, dan kami bangga dapat membangun sejarah kemitraan bilateral kami selama puluhan tahun untuk menghadirkan program berbahasa Inggris berkualitas tinggi dan dukungan kepada mitra-mitra kami di Indonesia,” ujar Ruth Goode.

Dalam upacara penutupan, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi IPDN Prof. Dr. Hyronimous Rowa, M.Si menyampaikan bahwa IPDN sangat mengapresiasi dukungan Kedubes AS dan berharap dapat melanjutkan kerja sama tersebut.

Selain ke kampus IPDN, Dr. Leaver dan Leland juga mengunjungi Sekolah Bahasa Kepolisian Negara Republik Indonesia (Sebasa Lemdiklat Polri) selama berada di Indonesia.

Di sana, mereka berbagi pengalaman dan wawasan tentang tren dan perkembangan pelatihan bahasa untuk komunitas khusus seperti polisi.

Untuk diketahui, Dr. Betty Lou Leaver berpengalaman hampir 50 tahun dalam pendidikan bahasa. Dia memiliki gelar PhD di bidang bahasa Rusia, gelar doktor dari University of Pittsburgh di bidang bahasa dan sastra Slavia, serta gelar MA di bidang perbandingan sastra.

Dia sebelumnya menjabat sebagai Administrator Akademis Senior (Provost), Wakil Rektor, dan Dekan di Defense Language Institute di California. Dia pun telah menerbitkan 100 publikasi.

Sementara itu, Ilyse Leland memiliki pengalaman lebih dari 35 tahun dalam pendidikan bahasa dan bergelar Master di bidang Kepemimpinan Instruksional, gelar B.A. di bidang Studi Timur Dekat, dan sertifikat dalam penyuntingan naskah dari University of Chicago.

Sebelumnya, Leland pernah menjabat sebagai Direktur Pembelajaran Bahasa Inggris di sebuah distrik sekolah negeri besar di wilayah Chicago, AS.

Dia telah bekerja sebagai pelatih guru di bidang penerbitan materi-materi pendidikan, serta dalam rancangan dan penilaian kurikulum.

Adapun Program Spesialis Bahasa Inggris adalah program pertukaran untuk para ahli di bidang Pengajaran Bahasa Inggris untuk Penutur Bahasa Lain (TESOL).

Bekerja sama dengan kementerian, universitas, dan lembaga lainnya, para spesialis ini mengerjakan proyek-proyek yang mencakup pelatihan guru dan pengembangan kurikulum. 

Di samping itu, mereka juga mendukung keterampilan komunikasi profesional kelompok-kelompok seperti para pekerja penanggulangan bencana, wartawan, birokrat, profesional keamanan siber, dan masih banyak lagi.

Terkait program tersebut, Kantor RELO Kedubes AS untuk Indonesia mendukung pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris yang efektif di Indonesia.

Pelatihan itu diharapkan memperluas akses lapangan kerja lokal dan global bagi masyarakat Indonesia, membuka akses peluang pertukaran akademis dan profesional di Amerika Serikat, serta memperkuat hubungan dan saling pengertian antara Amerika Serikat dan Indonesia.