Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

SAS Institute dan UNJ Gelar Peluncuran Buku Biografi 70 Tahun Prof. Said Aqil Siroj

KOMPAS.com - Said Aqil Siroj (SAS) Institute dan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menjalin kolaborasi dalam menggelar peluncuran dan bedah buku “Kiai Pesantren Membangun Peradaban: 70 Tahun Prof. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MA”.

Buku ini merupakan karya Sa’dullah Affandy, dosen Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Sosial UNJ dan juga Direktur Eksekutif SAS Institute.

Bedah buku menghadirkan narasumber yakni Fachry Ali, Prof. Nadirsyah Hosen, dan Prof. Rokhmin Dahuri. Pada kegiatan ini Wakil Presiden RI, Ma'ruf Amin memberikan sambutan melalui tapping video secara daring.

Pada sambutan pembuka, Rektor UNJ, Prof. Komarudin mengatakan, sosok Buya Said adalah ulama dan guru bangsa yang pemikirannya orisinil dan komprehensif.

"Beliau merupakan jembatan dan teladan dalam memperjuangkan keislaman yang moderat dalam bingkai kebhinekaan NKRI," tegas Prof. Komarudin.

"Buku biografi Prof. Said Aqil Siroj yang ditulis oleh Dr. Sa’dullah Affandy ini menjadi oase pembuka sekaligus petunjuk jalan bagi generasi kedepan, khususnya mengenai Islam Nusantara," tambah Prof. Komarudin.

Dalam kesempatan sama, Prof. Said Aqil Siroj mengatakan bahwa kehadiran buku biografi ini bukan bermaksud untuk pamer, apalagi membanggakan diri. "Semata-mata hanya sekedar catatan perjalanan hidup saya yang penuh liku, baik yang sukses maupun yang tidak," ungkapnya.

"Dari buku ini, semoga ada yang bisa diambil manfaat dan hikmahnya untuk menjadi pelajaran para pembaca, khususnya anak-cucu saya dan santri-santri saya sendiri," ujar Prof. Said Aqil Siroj.

Tokoh Istimewa NU

Buku karya Sa’dullah Affandy ini terdiri dari lima bab yang secara beruntun bercerita tentang perjalanan hidup Prof. Said Aqil Siroj.

Bagian pertama berisi riwayat hidup, bab kedua mengulas perjuangan dan pemikiran, bab ketiga meneguhkan sikap nasionalisme, bab keempat mengenai membangun keindonesiaan, dan bab kelima konsistensi bersikap dan bertindak.

Buku ini juga dilengkapi lampiran pidato pada Pembukaan Muktamar Ke-34 NU di Bandar Lampung 2021.

Tokoh yang akrab dipanggil Kang Said, demikian sapaan khas "Wong Cerbon", merupakan salah satu "ulama besar" yang dimiliki kaum Nahdliyyin. Buku ini mengulas perjalanan hidup, kisah perjuangan, dan cakrawala pemikirannya.

Tidak hanya itu, pengabdian, perjuangan, dan pengorbanan untuk kemanusiaan juga dibahas. Banyak hal yang dapat pembaca ambil dari tauladan sosok Kang Said sebagai pecinta ilmu, penggemar baca kitab dan buku, senang berdiskusi dan berorganisasi, serta berwawasan luas.

Kang Said juga akrab dengan Gusdur. Gusdur mengajak Kang Said untuk beraktivitas di Nahdlatul Ulama. Pada saat itu pula, di tahun pertamanya aktif, Kang Said diamanahi sebagai Wakil Katib Aam PBNU.

Gusdur pernah mempromosikan Kang Said dengan sebutan "Doktor muda NU yang berfungsi sebagai kamus berjalan dengan disertasi lebih dari 1.000 referensi".

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di Kampus A UNJ, Jakarta (22/2/2024), Sa’dullah Affandy mengatakan, Kang Said adalah tokoh istimewa yang dimiliki NU.

"Sumbangsih pemikiranya untuk bangsa ini tak terbilang, mulai dari masalah nasionalisme berkeadilan, Islam yang toleran dan damai, pendidikan yang maju dan berperikemanusiaan, hingga humanisme universal," jelasnya.

Lebih jauh dia menyampaikan, "semua itu adalah cerminan dari ide-ide pokok Kang Said yang tertuang dalam konsep Islam Nusantara. Selaku penulis, saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terbitnya buku ini, diantaranya Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ."

"Semoga buku ini bermanfaat dan memberikan pencerahan kepada pembacanya. Aamin," tutup Sa’dullah Affandy.

https://www.kompas.com/edu/read/2024/02/22/190836371/sas-institute-dan-unj-gelar-peluncuran-buku-biografi-70-tahun-prof-said-aqil

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke