Dosen UAD Beri Pendampingan Bahan Ajar Muatan Lokal bagi Guru SMA

KOMPAS.com - Kini, pengetahuan guru SMA harus lebih luas lagi. Apalagi dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.

Seperti halnya masih adanya guru SMA di tiap daerah yang belum memiliki bahan ajar tentang pengetahuan budaya lokal setempat.

Padahal, budaya lokal bisa menjadi tameng dalam menghadapi pengaruh budaya negatif dari luar (globalisasi).

Terlebih lagi di Kurikulum Merdeka juga menganjurkan tiap sekolah untuk mengimplementasikan muatan lokal setempat ke dalam pembelajarannya.

Terkait hal itu, tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Sastra, Budaya, dan Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan (FSBK UAD) mengadakan pendampingan pengembangan bahan ajar berbasis local genius di SMA Negeri 1 Kerek, Tuban, Jawa Timur.

Sekolah tersebut dipilih sebagai pilot project dalam merealisasikan pengembangan bahan ajar berbasis local genius bagi guru SMA.

Kepala SMAN 1 Kerek, Sugeng Widodo menyambut baik kegiatan pengabdian dari UAD. Menurutnya, hal ini dapat meningkatkan pengetahuan para guru.

Tentunya dalam rangka menyusun dan mengembangkan bahan ajar berbasis pada pengetahuan budaya lokal.

Hal senada juga dikatakan oleh Mokhamad Sugiharto sebagai Wakil Kepala Kurikulum SMAN 1 Kerek.

"Ini sebuah apresiasi bagi kami karena tim dari UAD mau berkenan hadir dan berbagi ilmu dengan kami di sini," ujarnya, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/11/2023).

Adapun kegiatan pendampingan pengembangan bahan ajar berbasis local genius ini diadakan dalam pada 10–11 November 2023. Materi diisi oleh:

1. Dr. Wiwiek Afifah, M.Pd., dengan judul 'Teori Pengembangan Silabus Bahan Ajar Berbasis Local Genius'.

2. Irwan Suswandi, M.Hum., dengan judul 'Penggunaan Bahasa dalam Teks Bahasa Ajar Berbasis Local Genius'.

3. Tristanti Apriyani, S.S., M.Hum., berjudul 'Pengembangan Aktivitas dan Latihan Bahan Ajar Berbasis Local Genius'.

4. Zanuwar Hakim Atmantika, S.Pd., M.A., dengan judul 'Pengembangan Bahan Ajar Bahasa Inggris Berbasis Local Genius'.

Tentunya, tim dosen dari UAD tersebut mendapat apresiasi positif dari guru yang jadi peserta pendampingan.

Salah satunya diungkapkan Nur Aeni yang merupakan guru Bahasa Inggris di SMA tersebut.

"Dengan bahan ajar seperti ini akan menjadikan bahasa Inggris lebih mudah karena yang menjadi contoh adalah barang-barang yang ada di sekitar mereka," tuturnya.

Selain memberikan materi, tim PkM UAD juga memberikan pendampingan kepada para guru jika mengalami kesulitan dalam menyusun bahan ajar.

"Tentu ini akan menyita waktu lebih bagi para guru karena mengembangkan sendiri bahan ajar. Namun demi manfaat yang akan diperoleh, sekiranya mereka akan berjuang untuk merealisasikan itu," terang Irwan selaku Ketua Tim PkM UAD.