Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Fresh Graduate": Langsung Bekerja, Melanjutkan Kuliah, atau Berwirausaha

WAJAH-wajah ceria penuh senyum dan tawa bertebaran di tengah kemegahan dan kemeriahan acara wisuda di salah satu perguruan tinggi ternama.

Ada kelegaan yang terpancar di wajah para wisudawan setelah menempuh pendidikan tinggi di jenjang sarjana, magister, dan doktor.

Bagi para sarjana baru, sering kali muncul pertanyaan yang menggayuti benak, langsung bekerja atau melanjutkan kuliah lagi. Atau ada pilihan ketiga untuk berwirausaha jika dirasa memiliki keberanian dan kemampuan entrepreneurial mumpuni.

Ketika perguruan tinggi mengumumkan bahwa lebih dari separuh lulusannya telah bekerja, kebimbangan itu kerap muncul bagi sebagian fresh graduate.

Langsung bekerja adalah pilihan yang tepat bagi mereka yang ingin segera mengaplikasikan kompetensi yang diperoleh selama kuliah.

Sebagai sarjana, semestinya mereka telah memenuhi standar kompetensi dari Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) level enam.

KKNI sebagaimana dikutip dari kemnaker.go.id adalah kerangka penjenjangan kualifikasi sumber daya manusia Indonesia yang menyandingkan, menyetarakan dan mengintegrasikan sektor pendidikan dengan pelatihan dan pengalaman kerja.

Dengan kualifikasi level enam, seorang sarjana setidaknya memiliki tiga kompetensi.

Pertama, mampu mengaplikasikan bidang keahlian dan memanfaatkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) sesuai bidang, serta dapat menyelesaikan masalah dan beradaptasi dengan situasi yang dihadapi.

Kedua, menguasai konsep teoritis dan mampu memformulasikan penyelesaian masalah. Ketiga, mampu mengambil keputusan yang tepat berdasarkan analisis data dan informasi, serta mampu memilih berbagai alternatif solusi.

Seharusnya dengan tiga kompetensi yang dimiliki, tidak ada alasan untuk kesulitan memperoleh kerja, sejauh kondisi ekonomi yang tetap kondusif.

Mungkin lebih pada pemanfaatan peluang yang ada dan kemampuan berkompetisi dengan kandidat lain.

Pilihan melanjutkan kuliah

Pilihan melanjutkan studi ke jenjang lebih tinggi juga opsi bagus dan tidak salah. Beruntunglah mereka yang bisa langsung melanjutkan kuliah ke jenjang lebih tinggi karena Angka Partisipasi Kasar (APK) Perguruan Tinggi pada 2022, walau mencapai target pemerintah, baru mencapai 39 persen.

Artinya jumlah penduduk yang masih berkuliah di perguruan tinggi proporsinya 39 persen dari jumlah penduduk yang memenuhi syarat untuk berkuliah di jenjang pendidikan tinggi. Mereka yang bisa berkuliah adalah orang yang beruntung.

Keuntungan langsung melanjutkan kuliah adalah memanfaatkan momentum ketika semangat untuk menimba ilmu di pendidikan formal masih tinggi dan belum direcoki dengan aktivitas lain yang bisa mengganggu fokus.

Bahkan tidak sedikit perguruan tinggi yang telah menawarkan program fast track, yaitu program percepatan dari jenjang sarjana ke magister, tanpa jeda, sehingga dapat lulus pada jenjang sarjana dan magister hanya dalam waktu sembilan semester atau empat setengah tahun saja.

Bandingkan jika mahasiswa menempuh program reguler yang mesti ditempuh dalam waktu lima setengah tahun (asumsi empat tahun jenjang sarjana dan satu setengah tahun program magister).

Memang ada sejumlah pihak yang menyarankan untuk bekerja dahulu kemudian menyisihkan waktu untuk kuliah.

Alasannya adalah, langsung lanjut ke program magister tanpa pengalaman kerja, tidak memberikan nilai tambah ketika lulus. Mereka akan diperlakukan sama dengan sarjana fresh graduate.

Pandangan itu mungkin masih dapat diperdebatkan karena kini program magang telah diwajibkan bagi sebagian besar mahasiswa program sarjana. Dengan demikian, tidak sepenuhnya tepat menyebut mereka tidak memiliki pengalaman kerja.

Program magang telah membekali fresh graduate dengan pengalaman kerja yang lumayan. Mereka tidak nol pengalaman.

Namun perlu diingat bahwa bekerja sambil kuliah membutuhkan ketekunan dan kemauan lebih kuat. Lelah di tempat kerja cuma menyisakan sedikit energi untuk belajar. Hasilnya bisa tidak optimal.

Pilihan untuk berwirausaha juga opsi bagus karena telah banyak program studi yang membekali mahasiswa dengan pengalaman berwirausaha, bahkan dengan program inkubasi bisnis sejak bangku kuliah.

Walau tidak sedikit juga yang menyangsikan kemampuan fresh graduate untuk membangun dan mengelola bisnis. Lagi-lagi disarankan untuk menimba pengalaman dahulu dengan bekerja di organisasi bisnis yang telah mapan.

Akhirnya, mau langsung bekerja, melanjutkan kuliah atau berwirausaha, adalah pilihan yang sama baiknya. Yang terpenting adalah ketiganya mampu membentuk sosok insan cendekia yang berbudi luhur.

Mampu memberdayakan dirinya untuk kesejahteraan umat manusia. Di situlah hakikat proses pendidikan yang tidak semata mengejar tumpukan materi belaka.

*Dosen Tetap Program Studi Sarjana Manajemen, Fakultas Ekonomi & Bisnis, Universitas Tarumanagara

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/25/080000571/-fresh-graduate---langsung-bekerja-melanjutkan-kuliah-atau-berwirausaha

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke