Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

10 Perbedaan Skripsi, Tesis dan Disertasi

KOMPAS.com - Perbedaan skripsi, tesis, dan disertasi perlu diketahui mahasiswa, karena sebagai salah satu syarat kelulusan jenjang S1, S2, dan S3.

Meski sama-sama berupa dokumen tertulis yang dibuat mahasiswa sesuai kaidah penulisan baku, sistematis, serta memakai metode ilmiah, tapi skripsi, tesis, dan disertasi memiliki perbedaan.

Dilansir dari laman Universitas Bina Nusantara atau Binus University, Kamis (2/11/2023) menerangkan ada beberapa hal yang membedakan skripsi, tesis dan disertasi. Informasi ini bisa jadi wawasan tambahan para mahasiswa.

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi

1. Jenjang pendidikan

Skripsi adalah tugas akhir yang dibuat untuk meraih gelar sarjana. Sementara, tesis merujuk pada karya ilmiah tertulis jenjang magister atau pascasarjana (S2).

Sedangkan disertasi menjadi karya tulis ilmiah mahasiswa yang hendak menyelesaikan program doktoral atau S3.

2. Permasalahan yang diangkat

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi berikutnya adalah soal kedalaman permasalahan yang diangkat juga jadi pembeda jelas antara ketiganya.

Skripsi mengangkat masalah yang bersumber pada pengalaman empirik dan bersifat tidak mendalam.

Tesis juga dapat berasal dari pengalaman empirik, tetapi bersifat mendalam dan teoritis. Sedangkan permasalahan yang diangkat mahasiswa S3 saat membuat disertasi biasanya berangkat dari kajian teoritis dengan dukungan fakta empirik sehingga permasalahan yang digali sangat mendalam dan spesifik.

3. Proses penulisan

Proses penulisan berkaitan erat dengan kemandirian penulis saat pengerjaan tugas akhir. Pada skripsi, mahasiswa masih memperoleh bimbingan cukup intensif dari pembimbing dengan porsi 60 persen penulis dan 40 persen pembimbing.

Persentase ini menurun saat pengerjaan tesis karena penulis berperan 80 persen dalam prosesnya.

Namun mahasiswa S3 yang membuat disertasi, penulis bertanggung jawab 90 persen atas karya tulis ilmiah tersebut dengan sedikit pendampingan dari pembimbing.

4. Bobot ilmiah karya tulis

Perbedaan skripsi, tesis dan disertasi berikutnya adalah bobot ilmiah karya tulis tersebut.

Dari sudut pandang akademik, skripsi memiliki bobot ilmiah pada tingkat rendah hingga sedang.

Tesis menempati bobot ilmiah sedang sampai tinggi dengan adanya pengembangan dan pendalaman teori serta penelitian yang dilakukan.

Disertasi mempunyai bobot ilmiah tertinggi sehingga mahasiswa wajib menemukan teori baru atau terobosan lain untuk memperkaya bidang yang digelutinya.

5. Cara pemaparan

Skripsi biasanya dominan pemaparan deskriptif. Tesis dipaparkan dengan analitis dan deskriptif. Sementara itu, pemaparan disertasi biasanya bersifat analitis sehingga benar-benar mengupas tuntas permasalahan yang diusung.

6. Model analisis dan jumlah rumusan masalah

Dengan model analisis rendah sampai sedang, jumlah rumusan masalah yang diangkat skripsi berkisar satu sampai dua masalah saja.

Untuk menyelesaikan tesis, paling tidak mahasiswa harus siap menemukan tiga rumusan masalah yang memakai model analisis tingkat sedang hingga tinggi. Disertasi mengandalkan model analisis tinggi dengan lebih dari tiga rumusan masalah.

7. Metode statistik yang digunakan

Skripsi banyak menggunakan uji kualitatif atau uji deskriptif, uji statistik non parametrik (chi kuadrat, tes binomial, run test), uji statistik parametrik, uji hipotesis asosiatif, dan uji hipotesis komparatif. Kadang bisa juga memakai regresi, korelasi, dan uji beda.

Sementara itu, tesis kerap menggunakan uji regresi ganda atau kualitatif lanjut, multivariat dan multivariat lanjutan (persamaan simultan, data panel, regresi logistik, ekonometrika statis dan dinamis, dst), SEM, dan path analysis.

Metode serupa juga digunakan pada pengerjaan disertasi, tetapi dalam cakupan lebih kompleks dan berbobot.

8. Jenjang pembimbing dan penguji

Ketiga karya tulis ini tetap membutuhkan seorang dosen pembimbing untuk membuatnya. Hanya saja ada perbedaan jenjang pendidikan dari dosen pembimbing maupun penguji.

Pembimbing dan penguji minimal memiliki gelar magister untuk mahasiswa yang mengerjakan skripsi.

Untuk penggarapan tesis, mahasiswa akan mendapatkan pembimbing maupun penguji dari doktor dan magister berpengalaman. Sementara, pada pembuatan disertasi, profesor dan doktor berpengalaman mengambil peran tersebut.

9. Keaslian penelitian

Skripsi dapat berupa replika penelitian yang sudah ada, tetapi mengangkat tempat berbeda. Tesis mengutamakan keaslian penelitian. Sedangkan disertasi harus asli alias belum pernah dilakukan sebelumnya karena diharuskan mengembangkan sesuatu yang baru.

10. Publikasi penelitian

Skripsi minimal memiliki 20 daftar pustaka sehingga dapat dipublikasikan dalam lingkup internal kampus dan nasional.

Tesis harus mempunyai minimal 40 daftar pustaka dan sebaiknya hasil penelitian dipublikasikan minimal skala nasional. Disertasi harus mengandung minimal 60 daftar pustaka agar dapat dipublikasikan secara nasional maupun internasional.

Itulah perbedaan skripsi, tesis dan disertasi yang perlu diketahui mahasiswa. Informasi ini juga bisa jadi acuan para mahasiswa saat membuat skripsi, tesis maupun disertasi.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/11/02/140500471/10-perbedaan-skripsi-tesis-dan-disertasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke