Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pakar: Pendidikan Dasar dan Menengah Masa Penting Pembentukan Karakter Anak

KOMPAS.com - Pendidikan dasar dan menengah merupakan tonggak penting dalam membentuk karakter dan kemampuan seseorang mereka di masa depan.

Kedua jenjang pendidikan ini memberikan landasan yang kokoh untuk perkembangan intelektual, moral, dan sosial anak-anak.

Dengan fondasi pendidikan yang kuat, individu memiliki kesempatan yang lebih besar untuk mencapai potensi penuh dan berkontribusi secara positif dalam masyarakat.

Terlebih hal ini juga dapat berkontribusi pada terbentuknya Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul bagi suatu bangsa.

Maka dari itu, upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan merupakan investasi strategis bagi setiap negara yang menginginkan kemajuan berkelanjutan.

Ric Roi, Profesor Afiliasi Kepemimpinan dan Organisasi Institute Management Development (IMD), mengemukakan bahwa pendidikan dasar dan menengah di Indonesia perlu mengajarkan kemampuan praktis kepada anak.

Sebab kemampuan praktis inilah yang nantinya mereka butuhkan di masa depan, ketika masuk ke dunia kerja.

Kemampuan praktis yang dimaksud, misalnya kemampuan memecahkan masalah, bekerja sama dengan tim, termasuk kemampuan dalam menggunakan teknologi.

Ia melihat masih banyak sekolah ataupun universitas di Indonesia yang mengajar siswanya menggunakan metode tradisional yang hanya berfokus pada pembelajaran teoritis. Oleh karena itu, diperlukan pengajaran yang lebih relevan dengan cara yang inovatif.

“Mereka baru mulai mempraktikkan semua teori ini ketika masuk dalam sebuah organisasi. Saya pikir diperlukan cara yang inovatif untuk lebih menitikberatkan pembelajaran yang berfokus pada perkembangan kemampuan teknikal siswa,” ujarnya dalam Media Roundtable Indonesia Management Transformation Forum (IDMTF) di Jakarta, Kamis (19/10/2023).

Pembelajaran inovatif ini dapat diajarkan dengan metode yang menyenangkan pada anak, misalnya dengan cara simulasi atau bermain game. Lalu, dari sini mereka akan menyadari cara mempraktikkan kemampuan-kemampuan teknis tersebut

Misiek Piskorski, Profesor Strategi Digital, Analisis dan Inovasi IMD, juga menilai cara ini akan lebih efektif untuk membentuk kemampuan seseorang. Sebab pengetahuan yang dipraktikkan secara langsung akan lebih mudah dipahami.

“Pengetahuan adalah ketika seseorang tahu teorinya dan dapat mempraktikkannya. Jika dia hanya menunggu untuk mempraktikkan teori ini dengan waktu yang lama, tidak akan sebaik jika dia belajar dan langsung praktik,” tuturnya.

Terlebih, akan lebih baik, jika mempraktikkan kemampuan untuk berkolaborasi, kepemimpinan, bekerja sama dengan tim sejak masih di sekolah dasar dan menengah.

Dengan begitu, anak tidak akan bingung ketika masuk ke dunia kerja dan harus mempraktikkan kemampuan tersebut.

Jadi, tidak ada salahnya untuk mempelajari penggunaan kemampuan praktis lebih awal sejak di sekolah dasar dan menengah.

Selain itu, Misiek berpendapat bahwa kemampuan untuk menggunakan teknologi juga diperlukan oleh anak mengingat era sekarang yang serba digital, didukung oleh adanya Artificial Intelligence (AI).

Ia beranggapan, AI seperti Chat GPT (Generative Pre-training Transformer) dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kemampuan. Namun, akan menjadi sebuah gap bagi mereka yang tidak dapat mengoperasikannya.

“AI bisa menjadi hal yang luar biasa jika kamu dapat menggunakannya. Namun, kalau kamu tidak tahu cara menggunakannya, kamu akan tertinggal,” ucapnya.

Oleh sebab itu, dia berharap agar guru-guru juga dapat melatih muridnya dalam menggunakan teknologi ini. Sebab 20 hingga 30 tahun ke depan, semua teknologi ini akan mereka butuhkan dalam menunjang kehidupan.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/10/20/103000571/pakar--pendidikan-dasar-dan-menengah-masa-penting-pembentukan-karakter-anak

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke