Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Psikolog Jelaskan Ciri Anak Korban "Bullying", Orangtua Harus Peka

KOMPAS.com - Psikolog anak dan remaja, Vera Hadiwidjojo turut prihatin terhadap kasus kekerasan yang terjadi di sekolah dan tidak seharusnya kekerasan terjadi di tempat yang sudah dianggap menjadi rumah kedua bagi para murid.

“Sekolah seharusnya menjadi tempat yang aman karena sekolah adalah rumah kedua bagi anak-anak belajar setelah mendapatkan pendidikan pertama di rumah. Kalau sekolah saja tidak bisa memberikan rasa aman, maka bagaimana nasib anak-anak kita?” ujar Vera dalam sosialisasi Permendikbud Pencegahan dan Penanganan Kekerasan di Satuan Pendidikan (PPKSP), Kamis (24/8/2023).

Anak yang alami perundungan kerap tertututup

Vera menerangkan bahwa dampak kekerasan yang terjadi pada anak tidak bisa dianggap sepele.

“Anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan akan mengalami gangguan psikis seperti merasa rendah, merasa tidak berharga, dan parahnya bisa mengakibatkan depresi,” kata Vera.

Tidak hanya korban dan pelaku yang memiliki dampak tetapi juga saksi.

“Banyak sekali kasus bahwa saksi itu tutup mulut, tidak mau bicara karena takut terseret masalah dan takut setelah menjadi saksi akan naik statusnya menjadi pelaku. Saksi juga memiliki dampak seperti merasa cemas dan terancam. Maka, saya pikir permendikbud ini sudah sangat lengkap karena ada butir-butir yang juga melindungi saksi,” ujar Vera.

Menurut Vera, korban kekerasan sering kali tidak terdeteksi karena anak menutupi masalahnya dan tidak mau orangtuanya merasa khawatir. Padahal, dengan menutupi masalah akan membuat korban semakin tertekan.

Oleh karena itu, ia mengingatkan orangtua dan guru untuk lebih peka terhadap ciri-ciri anak yang mengalami perundungan.

“Saya rasa guru dan orangtua perlu mengetahui beberapa tanda anak yang menjadi korban kekerasan ya seperti tidak mau sekolah, nafsu makan menurun, sering murung, dan mudah emosional,” katanya.

Vera juga menuturkan bahwa anak yang menjadi korban kekerasan di rumah punya kecenderungan menjadi pelaku di sekolah, maka harus ada pencegahan kekerasan yang dilakukan orangtua di rumah.

“Orangtua bisa memberikan pemahaman pada anak bagaimana cara mendengarkan orang lain yang bertujuan menumbuhkan rasa empati, lalu menanyakan bagaimana keseharian anak di sekolah serta mengajarkan anak cara menyelesaikan masalah tanpa kekerasan,” kata Vera. 

https://www.kompas.com/edu/read/2023/08/26/080000371/psikolog-jelaskan-ciri-anak-korban-bullying-orangtua-harus-peka

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke