Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cerita Guru Defi, Hadirkan MPLS Menyenangkan Tumbuhkan Rasa Kekeluargaan

KOMPAS.com - Defi Setyowati, guru kelas 1 SD Negeri Gading Kasri, Malang, Jawa Timur berbagi cara seru mengisi hari pertama sekolah atau Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS).

Di sesi perkenalan di hari pertama masuk sekolah, ia berupaya menghadirkan permainan yang membuat murid mengenal satu sama lain, termasuk lebih percaya diri dan nyaman di sekolah.

"Ketika di luar kelas atau luar sekolah, mereka bisa jadi tegur sapa. Akan tumbuh rasa kekeluargaan dan rasa kasih sayang,” ujar Defi dalam keterangan resmi.

Defi mengungkap, sebelum melakukan kegiatan di kelas, ia lebih dahulu mengenal karakteristik murid-muridnya.

“Saya perhatikan dulu, murid saya ini sukanya apa. Terkadang kita, guru, buat aktivitas yang terlihat menyenangkan, menyenangkannya buat kita, bukan buat murid,” kata Defi.

Defi mengawali sesi dengan mengajak murid menonton video cara berkenalan. Dia memilih media video karena mengetahui murid-muridnya sangat lekat dengan teknologi tersebut.

Defi lantas mengajak murid untuk bersepakat mengenai apa saja yang perlu disebutkan sebagai perkenalan awal, yakni nama, alamat rumah, hobi, dan cita-cita.

Setelahnya, Defi memberi contoh memperkenalkan diri dengan bahasa yang sopan.

Kemudian, murid akan mencoba melakukannya berpasangan dengan teman satu bangku.

Saat sudah selesai, Defi kemudian membagi murid berkelompok. Di sini murid ditantang untuk berbicara di depan lebih banyak orang.

“Jadi kita tingkatkan secara perlahan rasa percaya diri murid. Awalnya di depan satu teman dulu, lalu kemudian beberapa teman. Setelah terpupuk, rasa malunya mulai hilang sedikit-sedikit, baru saya ajak kenalan di depan kelas,” jelas Defi.

Agar lebih interaktif, Defi memadukan sesi perkenalan di depan kelas dengan permainan talking stick. Permainan ini dilakukan dengan cara estafet spidol sambil bernyanyi bersama. Pemilihan lagu disesuaikan dengan kesukaan murid.

Secara berkala Defi akan memberi aba-aba agar nyanyian berhenti. Murid yang memegang spidol saat lagu berhenti, dia yang akan maju ke depan kelas untuk berkenalan. Hal tersebut dilakukan berulang hingga semua murid sudah maju.

Sesi terakhir dilengkapi dengan lembar kerja sederhana, yakni tabel yang bisa diisi dengan daftar perkenalan. Ada kolom nama, alamat rumah, hobi, dan cita-cita.

Setelah itu, murid akan mengelompokkan teman-temannya berdasarkan hobi yang sama pada kartu-kartu kecil. Kartu itu akan ditempel pada diagram sederhana di atas selembar kertas.

Dengan begitu, murid dalam satu kelas lebih mudah mengingat identitas temannya, sekaligus menjadi lebih akrab.

Defi mengungkapkan, cara-cara ini ia dapatkan setelah mengikuti program beasiswa #TetapBelajar dari NusantaRun dan Kampus Pemimpin Merdeka.

Dia menjadi semakin memahami betapa pentingnya memfasilitasi aktivitas yang sesuai dengan kesukaan dan kebutuhan murid, dimulai dari MPLS.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/07/21/104748471/cerita-guru-defi-hadirkan-mpls-menyenangkan-tumbuhkan-rasa-kekeluargaan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke