Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Agil, Anak Petani yang Bisa Merasakan Kuliah di Korea berkat IISMA

KOMPAS.com - Meski berasal dari keluarga dengan keterbatasan ekonomi, Agil Abbiyu bisa mengenyam pendidikan terbaik. Bahkan kini dia bisa merasakan kuliah di luar negeri.

Agil bisa kuliah di Korea Selatan berkat program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA). Tentu hal itu menjadi kebanggaan bagi dirinya.

Nantinya, Agil akan berangkat ke Korea Selatan pada pertengahan Agustus mendatang. Dia akan akan belajar di Daegu Catholic University selama satu semester.

Ia akan belajar tentang ilmu perhotelan, seperti hotel case study, hotel customer behaviour, dan tourism product planning. Agil juga akan belajar di kelas bahasa Korea.

"Sebenarnya kampus ini (Daegu Catholic University, red) merupakan pilihan kedua, yang pertama di Ulsan. Akan tetapi, ini sudah alhamdulillah, karena ini merupakan beasiswa impian yang sudah saya ikrarkan satu tahun sebelum IISMA 2023," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Vokasi, Rabu (3/5/2023).

Keluarga memberi dukungan

Tentu, ia bisa merasakan program IISMA juga melalui perjuangan yang tidak mudah. Tetapi, perjuangan Agil untuk meraih pendidikan terbaik bahkan sudah dimulai sebelum ia masuk Politeknik Negeri Sriwijaya (Polsri), Sumatera Selatan.

"Saya dari keluarga petani sederhana. Jadi, untuk melanjutkan kuliah saja saya harus berjuang agar dapat beasiswa dan bisa kuliah gratis," tuturnya.

Agil yang merupakan mahasiswa Jurusan Administrasi Bisnis, Program Studi Usaha Perjalanan Wisata, Polsri ini juga berasal dari keluarga sederhana.

Meski demikian, kedua orang tua Agil senantiasa memberikan semangat dan dukungan penuh agar Agil bisa terus menuntut ilmu setinggi-tingginya.

Kedua orangtua Agil ingin putra sulung mereka ini bisa mengubah nasib dan mengangkat martabat keluarga dengan pendidikan yang baik.

"Keluarga percaya bahwa dengan pendidikan yang baik maka akan mampu membuka harapan dan peluang-peluang yang baik untuk menggapai cita-cita yang kita inginkan," ungkap Agil.

Maka dari itu, Agil terus semangat belajar hingga mampu kuliah. Bahkan bisa merasakan kuliah di luar negeri.

Tentu, semangat dan tekad itulah yang akhirnya berhasil mengantarkan Agil mendapat beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah) untuk melanjutkan pendidikan di Polsri.

Sayangnya modal beasiswa saja juga tidak cukup karena anak sulung dari tiga bersaudara ini juga harus berjuang untuk ekonomi keluarganya.

Kerja sampingan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

Meski demikian, Agil juga harus kerja keras mencari pekerjaan sampingan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya sehari-hari, mulai dari menjadi guru privat dan les bahasa Inggris untuk anak-anak SD dan SMP di desa hingga menjadi marbot di masjid.

Agil tercatat pernah menjadi marbot di Al-Mukmin di Perumahan Dian Regency Palembang. Hal itu dilakukan sembari berkuliah.

Namun, siapa sangka, pengalaman-pengalaman tersebutlah yang telah membentuk tekad dan memotivasi Agil untuk terus maju.

Kesempatan untuk bisa menuntut ilmu melalui beasiswa IISMA pun tidak ia lewatkan. Sejak setahun lalu Agil mulai mempersiapkan diri untuk lolos dalam program ini.

"Ini merupakan beasiswa impian. Dengan IISMA ini, saya ingin membuktikan bahwa anak yang berasal dari keluarga sederhana juga bisa berkuliah dan mengenyam pendidikan di luar negeri," terang dia.

Ia berharap, di Korea nanti bisa memperkaya ilmu dan pengetahuannya di bidang perhotelan, utamanya tentang apa dan mengapa bidang hospitality di Korea bisa maju.

Ia juga ingin membagikan ilmu dan pengalamannya kepada adik-adik tingkat di kampus serta mengedukasi orang-orang di sekitar.

"Saya ingin seperti membuat seminar atau sharing session bahwa background keluarga tidak dapat menghentikan kita bermimpi mencapai cita-cita selagi kita menekuninya," pungkas Agil.

https://www.kompas.com/edu/read/2023/05/03/165700771/agil-anak-petani-yang-bisa-merasakan-kuliah-di-korea-berkat-iisma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke