Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kenali Perbedaan Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi

KOMPAS.com - Meski sama-sama menerima anak berkebutuhan khusus (ABK) namun sekolah luar biasa (SLB) dan sekolah inklusi memiliki perbedaan.

Bagi oragtua yang memiliki anak spesial tentu ingin anaknya tetap mengenyam pendidikan. Orangtua bisa memasukkan anaknya ke Sekolah Luar Biasa (SLB) atau bisa juga ke sekolah inklusi.

SLB dan sekolah inklusi sama-sama mengakomodasi anak berkebutuhan khusus agar dapat mengenyam pendidikan sama seperti anak lainnya.

Banyak orang beranggapan bahwa SLB dan sekolah inklusi adalah sama. Namun jika dicermati ada perbedaan antara SLB dan sekolah inklusi.

Perbedaan Sekolah Luar Biasa dan sekolah inklusi

Melansir dari laman sekolah Cherish Academy, Minggu (1/1/2023) menjelaskan perbedaan SLB dan sekolah inklusi. Berikut beberapa hal yang menjadi pembeda Sekolah Luar Biasa dan Sekolah Inklusi.

1. Batasan murid yang diterima

SLB dirancang khusus untuk anak berkebutuhan khusus sehingga hanya menerima anak dengan suatu disabilitas.

Semua sistem di sekolah luar biasa, mulai dari kurikulum, metode pembelajaran, tenaga pengajar, hingga fasilitasnya disiapkan secara khusus sesuai kebutuhan para siswanya.

Sedangkan sekolah inklusi memiliki prinsip yang sama, yaitu kesetaraan hak pendidikan bagi para anak dengan disabilitas.

Sekolah inklusi menerima murid tanpa memandang apakah mereka anak normal atau berkebutuhan khusus. Bisa dikatakan, sekolah inklusi sebenarnya adalah sekolah reguler yang juga menerima murid ABK.

2. Fasilitas belajar mengajar

Di sekolah luar biasa (SLB), para siswa mendapatkan fasilitas sesuai dengan keterbatasan yang dimiliki. Mulai dari guru, cara berkomunikasi, bahkan konstruksi gedungnya pun disesuaikan untuk dapat memenuhi kebutuhan para siswa yang memiliki keterbatasan.

Di sekolah inklusi, para siswa berkebutuhan khusus akan belajar bersama-sama di satu ruang yang sama dengan anak lain. Pelajaran yang diberikan pun sama.

Siswa ABK yang bersekolah di sekolah inklusi juga mendapatkan pendampingan dari guru pembimbing khusus. Namun, tentunya tidak seintensif jika bersekolah di SLB.

Sekolah reguler yang ditunjuk pemerintah sebagai sekolah inklusi, sekolah harus memenuhi syarat tertentu.

Seperti menyiapkan lingkungan yang kondusif untuk penyandang disabilitas, guru yang sudah mendapatkan pelatihan khusus untuk mengajar di sekolah inklusi, fasilitas yang mendukung semua aktivitas anak, dan sebagainya.

3. Kemampuan kognitif anak

Sekolah inklusi dan sekolah luar biasa sama-sama baik. Namun orangtua perlu memperhatikan kemampuan kognitif anak. Hal ini akan sangat menentukan apakah anak lebih baik disekolahkan di SLB atau sekolah inklusi.

Di sekolah inklusi, anak-anak ABK diperlakukan sama dengan teman-teman lainnya. Begitu juga dengan pembelajarannya.

Sekolah inklusi lebih tepat untuk ABK yang memiliki kemampuan kognitif baik. Sementara itu, jika anak memiliki kemampuan di bawah rata-rata, sebaiknya mereka bersekolah di SLB.

Demikian perbedaan sekolah luar biasa dengan sekolah inklusi yang perlu diketahui para orangtua. Dengan memahami perbedaan sekolah luar biasa dan sekolah inklusi, orangtua bisa memilihkan sekolah yang tepat bagi anaknya,

https://www.kompas.com/edu/read/2023/01/01/111916171/kenali-perbedaan-sekolah-luar-biasa-dan-sekolah-inklusi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke