Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

3 Hal Penting supaya Presentasi dengan Bahasa Inggris Jadi Menarik

KOMPAS.com - Melakukan presentasi di depan umum menjadi sesuatu hal yang tak dapat dihindari di berbagai lingkup kehidupan manusia.

Ketika diharuskan menggunakan bahasa Inggris saat melakukan presentasi, tentu memiliki tantangan yang berbeda.

Tidak heran masih banyak yang belum memahami betul bagaimana membawakan presentasi bahasa Inggris dengan efektif karena tidak terbiasa menggunakan bahasa universal ini dalam kehidupan sehari–hari.

Marketing Communication Manager TBI Diah Pratiwi Soehendro mengatakan perlunya target pengembangan diri untuk bisa menonjol dalam pergaulan sehari-hari.

Kurangnya waktu untuk berlatih menjadi hal yang tidak tepat.

"Kurangnya waktu untuk berlatih bahasa Inggris, terutama bagi mereka yang sudah bekerja atau melakukan aktivitas bisnis, ini yang salah. Padahal, saat ini hampir semua jenis pekerjaan mencantumkan keahlian berbahasa Inggris sebagai kriteria pokok," ucap Diah.

Sebab, bagi yang belum terbiasa atau familiar, bekal dan persiapan yang baik justru akan membantu ketika berkomunikasi pada saat presentasi.

Atas dasar itu, perlu tips-tips yang dapat dilakukan agar presentasi yang dilakukan menggunakan bahasa Inggris lebih menarik. Berikut rangkumannya.

Vokal dan tempo

1. Pertama, kamu harus memperhatikan vokal

Pastikan audiens dapat mendengarkan suara kamu sampai di ujung ruangan. Namun, jangan sampai teriak karena dapat membuat audiens tidak nyaman bahkan ketika sedang didengarkan.

“Kita bukan ibu guru atau bapak guru yang galak atau killer di kelas, tapi kita mau audiens situ merasa nyaman,” ucap guru The British Institute cabang Kelapa Gading James Silaban pada webinar English Day persembahan The British Institute (TBI) dan Kompas.com, Rabu (14/12/2022).

Buat perjanjian di awal dengan audiens sebelum memulai untuk presentasi yang durasinya lama. Misalnya, “Ketika saya bilang hai, audiens bilang hello.”

Hal itu dilakukan supaya audiens lebih memperhatikan dan memandang kamu sebagai sosok yang asik tanpa perlu berteriak.

2. Kedua, perhatikan tempo

Terdapat seseorang dengan tempo berbicara yang sangat cepat sehingga membingungkan pendengarnya.

“Kalau kita ngomong pelan-pelan, kita sendiri akan lebih tenang. Kalau kita tenang, audiens juga akan kebawa tuh. Akan tenang juga,” ucap James pada webinar bertemakan “Making Your Presentation More Interesting: Tips dan Trik Membuat Presentasi yang Lebih Menarik”.

Manfaat berikutnya ialah bisa ngomong dengan lebih jelas atau salah mengucapkan suatu kata. Semua akan lebih mengalir.

Bayangkan saja kamu sedang berjalan kaki di pantai. Tempo yang dilakukan tetap dan stabil. Namun, jika terdapat bahan-bahan yang perlu ditekankan bicaralah dengan tempo lebih lambat.

Strategic stressing

Supaya tidak terkesan membaca, kamu perlu yang namanya strategic stressing.

Stressing dalam Bahasa Inggris mengatur kapan terdapat penekanan, permainan nada, hingga harus memperlambat atau memperkeras ucapan.

Jika penekanannya berbeda, arti atau maknanya pun dapat berbeda. Maka, penting untuk memperhatikan 3 hal ini.

1. Jeda

Menandai jeda singkat (|), jeda lebih lama (||), dan jeda sangat panjang (|||) pada teks.

Kamu harus mengetahui kapan harus berhenti. Juga kapan ketika harus berhenti cukup lama supaya audiens dapat memroses apa yang sedang dibicarakan.

Dengan melakukan jeda, kamu dapat menjabarkan informasi-informasi penting supaya audiens dapat mengikuti apa yang dibicarakan.

Jika memberikan jeda lebih lama, itu akan membangun antisipasi dan rasa ingin tahu dari penonton.

Tidak hanya membantu kamu supaya materi diterima dengan jelas, dalam suasana interaktif dapat jeda yang sangat panjang dapat berfungsi sebagai cara untuk mendapatkan kembali perhatian audiens.

2. Intonasi

Ketika berbicara dengan nada naik-turun, itulah saat kamu menekankan informasi penting. Selain itu, juga dapat membantu audiens apakah kalimat sudah selesai.

Sebab ketika hanya membaca cenderung datar. “Jadi memang perlu diperhatikan kapan kita naik-turun berbicara, kapan ada titik komanya,” kata dia.

Perhatikan bahwa intonasi dalam presentasi akan lebih dinamis dibandingkan dengan percakapan bersama seorang teman.

3. Stressing and volume

Terdapat stressing untuk mengetahui kapan kata-kata ditekankan, dan volume terkait kapan dapat berbicara lebih lantang atau keras ataupun volume biasa.

Kata-kata penting (key information) harus ditekankan. Misalnya ketika membicarakan waktu, nama, data-data.

Kata-kata berhubungan hal itu biasanya diucapkan lebih keras dan lebih lambat untuk menggarisbawahi kata serta frasa yang ditekankan.

Jika sudah memiliki materi apa yang akan dipresentasikan, saat mempersiapkan diri kamu dapat menandai bagian yang ingin lebih pelan dan diberikan penekanan dengan warna berbeda.

Namun, jangan tetap membaca tetapi cukup diingat saja. Bahkan kamu bisa menggunakan kartu kecil untuk menuliskan poin-poin penting untuk membantu saat presentasi.

“Supaya lebih interesting ke audiens-nya memang harus ada persiapan. Persiapan apa bukan cuma menghafal materi. Kalau presenting kan kita gak harus menghafal di luar kepala,” ucap James.

Impact techniques

1. Repetisi

Semakin sering kamu mendengar pernyataan atau kata-kata yang diulang dalam sebuah presentasi, otak kamu kaan memberikan tanda bahwa hal itu merupakan sesuatu yang penting.

Jadi, audiens dapat mulai lebih memperhatikan. Pengulangan membantu audiens cepat menyortir atau mengurutkan informasi yang lebih relevan saat menyaksikan atau menghadiri presentasi.

Maka, disa dilakukan dalam 3 bentuk, yakni:

Pertama, dalam bentuk kata-kata seperti “It’s not a question of qualifications. It’s a question of talent.”

Kedua, bisa juga mengulang kalimat seperti “I want to talk a minute about repetition. I want to talk a minute about repetition.”

Hal ini juga dapat membuat presentasi kamu lebih artistik seakan sedang melakukan aksi teatrikal.

Terakhir, mengulang suara seperti slogan-slogan yang ada di berbagai perusahaan. Seperti milik Holiday Inn “Pleasing people the world over” hingga milik Royal Ducth Shell “You can be sure of Shell”.

2. Pertanyaan retoris

Ketika menanyakan pertanyaan retoris, hal ini dapat menarik perhatian audiens yang hadir. Materi dari presentasi sendiri tentu memerlukan perhatian sehingga jadi kamu bisa menanyakan ke audiens.

“Sebenarnya gak perlu ada jawaban. Tapi intinya cuma menarik kembali perhatian audiens yang mungkin mulai ke mana-mana,” tuturnya.

Kemudian, penting untuk berinteraksi karena audiens mungkin sudah memikirkan pertanyaan yang dilontarkan.

Juga dapat membangun antisipasi atas arah pertanyaan yang diajukan atau presentasinnya.

Atau, membuat suara kamu lebih menarik juga tidak kalah penting untuk menarik perhatian. Jadi ada permainan juga dalam kapan berbicara seperti biasa dan kapan lanjut ke materi selanjutnya.

Maka, pertanyaan retoris akan membantu kamu mengingat berkaitan dengan melanjutkan ke materi selanjutnya ketika sedang lupa. Juga untuk mengulur waktu.

3. Groups of three

Ketika menggunakan groups of three presentasi akan menjadi lebih menarik, menyenangkan, dan berkesan.

Jika sesuatu dikategorikan dengan 3 itu mudah diingat. Misalnya “What it will take to achieve our goals?” dikategorikan jawabannya menjadi 3 yakni time, effort, and tenancity.

James memberi contoh ketika seseorang ingin membacakan nomor gawai pribadi. Menurut James, tentu akan disebutkan per 3 kategori yaitu awal, tengah, dan akhir dari rangkaian 9-12 angka.

Pada akhir acara, James turut berpesan bahwa jangan sampai lupa yang namanya public speaking bukan masalah outfit atau penampilan yang memukau atau slideshow yang cemerlang saja.

“Tapi yang paling penting yang perlu kita ingat itu bagaimana membuat penonton atau audiens kita itu nyaman dan bisa mengikuti serta memahami konten yang kita sampaikan,” tutupnya.

Lembaga kursus kebahasaan bisa menjadi opsi untuk membantu kamu melatih kemampuan ini.

Sebab menurut Diah, kurang motivasi dan hanya belajar ketika dihadapkan pada kondisi tertentu menjadi faktor penunda kebanyakan orang jajaki kemampuan bahasa Inggris.

"Di sinilah peran lembaga kursus, dimana kita akan dilatih langsung oleh pengajar profesional yang didukung dengan materi yang terstruktur secara baik dan benar serta didukung dengan fasilitas lain seperti konsultasi, tes, laporan dan sertifikat pembelajaran," tutup Diah.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/12/16/105911171/3-hal-penting-supaya-presentasi-dengan-bahasa-inggris-jadi-menarik

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke