KOMPAS.com - Mencari kampus yang punya program studi seni terbaik di Indonesia, cukup beragam. Salah satunya, Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta.
Banyak alumni ISI Yogyakarta merupakan seniman hebat di Indonesia. Sebut saja Butet Kartaredjasa, Djaduk Ferianto, Didik Nini Thowok, artis Soimah, sutradara Ifa Isfansyah, I Nyoman Masriadi yang karyanya sempat dilelang balai lelang internasional Christie dan masih banyak lagi.
Beberapa waktu lalu, mahasiswa ISI Yogyakarta viral di media sosial karena proses perayaan wisudanya berlangsung meriah dengan aneka kreasi tari dan musik dan melibatkan sekitar ratusan mahasiswa.
Sejarah ISI Yogyakarta
Cikal bakal pendirian ISI Yogyakarta ini berawal dari tiga sekolah tinggi seni di Indonesia. Pertama, ada Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI), yang sudah ada sejak 1950.
ASRI pun kemudian berubah nama menjadi Sekolah Tinggi Seni Rupa Indonesia (STSRI). Kedua, ada Akademi Musik Indonesia (AMI) yang lahir pada tahun 1961, dan Akademi Seni Tari Indonesia (ASTI) yang berdiri pada tahun 1963.
Pada awal tahun 1973, dibukalah sidang antara pimpinan STSRI, AMI, ASTI, dan beberapa perwakilan dari akademi kesenian lainnya. Sidang ini juga dihadiri oleh pejabat dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Dari sini dihasilkan kesepakatan untuk membentuk suatu lembaga pendidikan tinggi seni yang lebih luas cakupannya.
Akhirnya, ISI Yogyakarta resmi berdiri pada 23 Juli 1984 berdasarkan Keputusan Presiden RI No.39/1984 tanggal 30 Mei 1984.
Peringkat ISI Yogyakarta secara global
QS World University Rankings
UniRank 2022
Webometrics
Daftar jurusan dan fakultas ISI Yogyakarta
ISI Yogyakarta memiliki 3 fakultas yang dibagi lagi menjadi beberapa program studi. Selain program diploma dan sarjana, ISI Yogyakarta juga membuka program pascasarjana untuk bidang studi Pengkajian dan Penciptaan Seni.
Fakultas Seni Pertunjukan
Fakultas Seni Rupa
Fakultas Seni Media Rekam
Jalur masuk ISI Yogyakarta
ISI Yogyakarta memiliki 3 jalur masuk penerimaan mahasiswa baru. Yaitu, Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Mandiri.
SNMPTN
Siswa yang mendaftarkan diri melalui SNMPTN akan diseleksi secara nasional berdasarkan nilai rapor, prestasi, dan bebas biaya pendaftaran.
SBMPTN
Siswa yang mendaftarkan diri melalui SBMPTN akan diseleksi melalui Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK). Penyelenggaraan UTBK dilakukan di banyak perguruan tinggi dan harus membayar biaya pendaftaran.
Jalur mandiri
Jalur mandiri ISI Yogyakarta dibuka untuk program vokasi dan S1. Persyaratan jalur ini adalah sebagai berikut:
Biaya kuliah ISI Yogyakarta
ISI Yogyakarta memiliki sistem Uang Kuliah Tunggal (UKT) bertingkat bagi mahasiswa dari seluruh jalur penerimaan.
Khusus mahasiswa jalur seleksi Mandiri, harus memberikan Sumbangan Pengembangan Instituti (IPI) yang dibayarkan satu kali pada saat registrasi. Besaran IPI, yakni senilai
Rp 2.000.000 sampai Rp 12.000.000.
Biaya UKT ISI Yogyakarta
Fakultas Seni Pertunjukan
Fakultas Seni Rupa
Fakultas Seni Media Rekam
Fasilitas ISI Yogyakarta
ISI Yogyakarta memiliki fasilitas yang lengkap bagi mahasiswa. Mulai dari studio seni, ruang audio visual (auditorium), studio fotografi, kamar gelap, studio komputer, dan studio editing.
Kemudian tersedia perpustakaan dengan koleksi lebih dari 300.000 judul buku, tempat ibadah, lapangan untuk olahraga, Galeri R.J. Katamsi yang bisa menjadi referensi mahasiswa untuk mencari inspirasi, ataupun untuk memamerkan hasil karya mahasiswa.
Itulah informasi mengenai ISI Yogyakarta. Rincian informasi diatas, dapat digunakan sebagai referensi untuk memilih kampus saat seleksi masuk perguruan tinggi mendatang.
https://www.kompas.com/edu/read/2022/10/14/080700671/isi-yogyakarta-cek-jurusan-biaya-kuliah-kampus-seni-terbaik-ini