Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dosen IPB: Diet Intermittent Fasting, Turunkan Berat Badan Lebih Sehat

KOMPAS.com - Bagi masyarakat yang mengalami masalah berat badan berlebih, ada program diet intermittent fasting yang bisa dicoba.

Istilah diet ini seringkali disebut dengan istilah diet puasa. Atau secara harfiah, intermittent memiliki arti puasa berselang.

Sesuai artinya, intermittent fasting merupakan metode pengaturan pola makan dimana seseorang berpuasa di waktu tertentu dan makan di waktu yang lain.

Dosen Departemen Gizi Masyarakat, Fakultas Ekologi Manusia (Fema) Institut Pertanian Bogor (IPB) Mira Dewi mengatakan, diet intermittent fasting dianggap dapat menurunkan berat badan secara lebih sehat.

Jenis diet ini juga tidak mengatur jenis pangan tertentu untuk dikurangi atau tidak dikonsumsi saat fase makan.

Orang yang menjalani diet tidak boleh makan tapi masih boleh minum yang mengandung nol kalori. Air putih, teh tanpa gula, kopi atau minuman herbal rempah tanpa gula diperbolehkan.

"Malah dianjurkan untuk memperbanyak asupan cairan, lalu pada periode puasa boleh makan apa saja tanpa pembatasan kalori," terang Mira seperti dikutip dari laman IPB, Senin (8/8/2022).

Menurutnya, saat menjalani diet ini, disarankan tidak makan sebanyak-banyaknya, makan dengan porsi seperti biasa saja.

Intermittent fasting metode diet dengan pembagian waktu

Dia menerangkan, metode diet ini dapat dilakukan dengan berbagai cara dan pembagian waktu.

Misalnya metode 16/8, yakni dengan membagi 16 jam untuk puasa dan 8 jam untuk makan. Metode 14/10 dilakukan dengan 14 jam fase berpuasa dan 10 jam fase makan.

Ada pula metode alternate day fasting, yakni dengan berpuasa 24 jam dan dilanjut dengan fase makan pada 24 jam berikutnya.

Singkatnya bisa disebut puasa sehari dan sehari tidak puasa. Namun metode ini tidak disarankan untuk pemula karena terbilang cukup ekstrim.

"Intermittent fasting ini dapat meningkatkan pembakaran lemak dan meningkatkan sensitivitas sel-sel tubuh terhadap insulin yang akan menurunkan risiko terjadinya diabetes," beber Mira.

Yang perlu diperhatikan saat menjalani intermittent fasting

Dia menambahkan, penelitian terkait diet ini terhadap profil lipid juga menunjukkan bahwa nilai LDL dapat diturunkan dan nilai HDL naik.

Efek ini diperoleh karena diberikannya waktu istirahat bagi saluran cerna. Tubuh perlu istirahat agar dapat memberikan waktu bagi peremajaan sel. Dengan metode ini, tentu kesempatan tubuh untuk memperbaiki diri akan lebih lama.

Ia menambahkan, beberapa hal yang harus diperhatikan agar diet ini dapat berjalan lancar di antaranya memilih metode yang pas dengan tujuan diet dan kemampuan tubuh.

Selanjutnya konsultasi ke ahli gizi untuk menentukan metode yang tepat, memperbanyak minum air putih serta mengatur fase puasa saat jam tidur untuk memudahkan melewati waktu tanpa makan.

Diet Intermittent fasting ditujukan untuk orang dewasa

Mira mengungkapkan, ketika fase makan juga harus mengingat tiga hal ini. Makan hanya pada saat lapar, makan dengan cukup dan makan makanan bergizi seimbang. Yang tidak kalah penting adalah mengatur fase puasa agar sesuai dengan ritme tubuh.

Dia menilai, beberapa orang lebih cocok untuk menunda waktu sarapan. Sedangkan orang lain mungkin lebih memilih mempercepat makan malam.

"Apapun fase yang dipilih, yang penting juga adalah memastikan agar tubuh memiliki energi cukup untuk beraktifitas," imbuhnya.

Bila tujuan berdiet ini untuk menurunkan berat badan, lanjut Mira, maka akan lebih efektif bila diiringi dengan olahraga. Namun tentu jangan memaksakan diri untuk berpuasa bila merasa lemas.

"Diet ini sebenarnya lebih ditujukan untuk orang dewasa. Untuk mahasiswa sebaiknya jangan meninggalkan sarapan. Bila mau berpuasa, waktu menunda sarapan tidak boleh terlalu lama," tandas Mira.

Mira menekankan, diet ini bisa menjadi opsi diet yang baik bila dijalankan dengan tepat. Bila tidak dijalankan dengan tepat, alih-alih menurunkan berat badan malah tidak bisa beraktifitas dengan optimal karena merasa lemas.

"Pengguna diet ini juga tidak boleh terburu-buru ingin mendapat hasil dengan menyiksa diri. Sebaiknya dilakukan secara bertahap dan utamakan kesehatan tubuh," tutup Mira.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/08/144531071/dosen-ipb-diet-intermittent-fasting-turunkan-berat-badan-lebih-sehat

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke