Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Lawan Stigma Lulus SMK Langsung Nikah, Rahma Justru Kerja di Bidang IT

KOMPAS.com - Salah satu lulusan SMK, Rahma Agustina Kusmaningrum coba melawan stigma bahwa perempuan setelah lulus sekolah langsung menikah.

Bahkan dia juga tak mau dikatakan bahwa perempuan tak bisa berkecimpung di dunia teknologi. Stereotip itu juga coba dia hilangkan.

Sebab, kini Rahma berhasil menjadi seorang iOS developer di salah satu perusahaan pembuat software, yakni Clappingape di Jakarta.

Hal itu bermula ketika saat lulus MTs, Rahma kemudian melanjutkan sekolah di SMK Raden Umar Said (RUS) Kudus, Jawa Tengah.

Di Jurusan Rekayasa Perangkat Lunak ini, Rahma tercatat sebagai salah satu dari 8 perempuan dalam kelas yang memiliki total 25 siswa tersebut.

"Banyak di kampung saya itu anak-anak yang diharuskan untuk menikah. Kita sebagai perempuan harus mandiri juga independen," ujarnya dikutip dari laman Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Ristek, Kamis (4/8/2022).

"Karena kita tidak tahu ada masalah apa ke depannya yang membuat kita harus stand up sendiri," tutur Rahma.

Awalnya tak didukung orangtua

Rahma menceritakan bahwa dia awalnya tidak mendapat izin orangtuanya untuk melanjutkan karier di Jakarta lantaran kekhawatiran orangtua akan kondisi Rahma sebagai perempuan yang merantau di kota yang terkenal dengan kehidupan yang keras.

"Dulu sempat cekcok sama orang tua itu kamu nanti gimana di sana, kalau sakit sendirian. Akan tetapi, setelah diyakini bekerja di Jakarta itu nggak seseram yang dibayangkan akhirnya dibolehkan dan didukung sampai sekarang," terang Rahma.

Ternyata, dia tertantang menekuni dunia teknologi setelah dirinya diberi kesempatan oleh pihak sekolah melakukan workshop di perusahaan-perusahaan dunia yang ada di Indonesia.

Berangkat dari situ pula Rahma kemudian menemukan bakatnya. Ia diberi kesempatan oleh SMK untuk workshop di perusahaan-perusahaan dunia di Indonesia dan dikasih lihat pemiliknya untuk membuatan software.

Kalau menemukan isu yang belum diselesaikan itu menjadi tantangan bagi dia di situ. Maka Rahma Semakin penasaran untuk menemukan solusi permasalahannya.

"Karena di sana didukung dengan tools yang hightech dan resource yang mendukung, jadi semakin dipelajari kok semakin seru. Saya akhirnya menemukan bakat di sini," jelas Rahma.

Di kantor satu-satunya lulusan SMK

Rahma pun sangat senang dan merasa ada kebanggaan tersendiri ketika ia membuat aplikasi dan bisa berguna untuk orang lain.

Sementara, dari penuturan founder sekaligus CEO Clappingape, Bobby Pranoto, Rahma merupakan lulusan SMK yang mampu bersanding dan tidak kalah dengan lulusan S1 yang mempunyai kompetensi di bidang teknologi.

"Rahma ini punya drive yang kuat yang bisa membuat feedback. Rahma juga memiliki technical skill yang oke, passion yang juga oke," kata Bobby.

Bahkan, Rahma merupakan satu-satunya perempuan di timnya dan merupakan lulusan SMK.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/08/07/090709671/lawan-stigma-lulus-smk-langsung-nikah-rahma-justru-kerja-di-bidang-it

Terkini Lainnya

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Temui LPAI, Menparekraf Bicara soal Dampak Buruk Game Online dan Nasib Anak Bangsa

Edu
15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

15 SMA Swasta Terbaik di Jogja, Nomor 1 Sekolah Khusus Laki-laki

Edu
Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Mendikbud Minta PTN Kembalikan Kelebihan Bayar UKT Mahasiswa

Edu
Gelar 'Mini Workshop', Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan 'Customer Experience'

Gelar "Mini Workshop", Pulpenmas Institute Ajak Sekolah Mulai Perhatikan "Customer Experience"

Edu
Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Seluruh Lulusan Kelas 2024 Sinarmas World Academy Diterima di Universitas Top Dunia

Edu
7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

7 Program Prioritas Kemenag bagi Guru dan Tendik 2024, Salah Satunya Insentif

Edu
11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

11 SMA dengan Nilai UTBK Tertinggi di Tangsel, Referensi PPDB 2024

Edu
UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

UKT Batal Naik, Mendikbud Minta PTN Rangkul Mahasiswa yang Mengundurkan Diri

Edu
PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

PPDB Jabar 2024: Cek Dokumen yang Dibutuhkan dan Kuota Semua Jalur

Edu
Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Gelar Dialog di Universiti Sains Malaysia, JIC Ajak Mahasiswa Terlibat Misi Perdamaian Global

Edu
Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Kisah Nikita, Sempat Alami Diskriminasi karena Disabilitas, Kini Lulus dari UGM

Edu
20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

20 SMA Terbaik di DKI Jakarta, Referensi Daftar PPDB 2024

Edu
Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Selain Batalkan Kenaikan UKT, Kemendikbud Juga Minta PTN Lakukan Ini

Edu
LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

LPDP Tahap 2 Dibuka Juni, Ini Perbedaan LPDP Reguler dan LPDP PTUD

Edu
BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

BEM SI Minta Kemendikbud Revisi Permendikbud Nomor 2 Tahun 2024 soal UKT

Edu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke