Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kalangan Remaja, Ini Kiat Tentukan Cita-cita

Oleh: Amanda Baptista (Mahasiswa S1 Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara) | Dr. Raja Oloan Tumanggor, S.Ag (Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara)

KOMPAS.com - Kita pasti sudah familiar dengan kutipan dari Bapak Proklamator, Soekarno yang berbunyi "Gantungkan cita-citamu setinggi langit! Bermimpilah setinggi langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang-bintang".

Sejak kecil pasti kita sudah diajak untuk membayangkan tentang pekerjaan impian di masa depan nanti. Saat masih kecil, pasti kebanyakan dari kita memiliki cita-cita untuk melakukan pekerjaan yang mulia seperti menjadi dokter, tentara, presiden, dan pekerjaan keren lainnya.

Awalnya sih cuma membayangkan, tetapi lambat laun kita pasti mulai berkeinginan untuk bisa mencapai impian kita itu.

Seperti itulah kira-kira awal mula cita-cita kita mulai muncul.

Dalam menentukan cita-cita, kita perlu mengenali bakat dan minat yang kita miliki. Kamu sudah sangat familiar dengan kedua kata tersebut kan? Pasti kamu juga tahu kalau kedua hal tersebut memiliki arti yang berbeda.

Menurut Dash (2020), bakat merupakan potensi yang dapat dikembangkan dengan pelatihan dan bimbingan yang tepat, sementara minat adalah rasa suka yang mendorong kita untuk melakukan suatu hal dengan mengesampingkan kemampuan yang kita miliki. Artinya, kita tahu bahwa minat tidak terikat dengan bakat yang kita miliki.

Coba deh bayangkan. Kalau kita memiliki minat untuk bermain piano, memangnya kita harus sudah bisa bermain piano sejak masih kecil?

Berarti kalau kita baru mau mulai belajar bermain piano sekarang itu apakah artinya kita sudah terlambat?

Erikson (1968) mengatakan bahwa di usia remaja ini rasa ingin tahu kita lagi di tingkat tinggi banget.

Jadi kalau kamu tiba-tiba baru merasa tertarik dengan salah satu minat, itu wajar kok!

Justru usia remaja adalah masa yang tepat untuk mulai mengeksplorasi kegiatan baru yang positif untuk menjadi minat.

Siapa tau bisa menjadi kegiatan tambahan yang bermanfaat untuk mengisi waktu luang. Jadi jangan merasa sungkan untuk mengeksplorasi minat baru, karena merasa tidak bisa apalagi merasa terlambat.

Namun, kalau minat tidak harus memiliki bakat, bagaimana dengan bakat itu sendiri? Apakah bakat yang kamu miliki harus selalu diminati? Saya memaparkan pertanyaan ini ketika sedang mengajar di kelas 8.

Dari 3 kelas yang saya masuki, saya juga mendapatkan jawaban yang bervariasi. Ada dari mereka yang merasa yakin bahwa bakat yang kita miliki tidak selamanya harus diminati, karena tidak selamanya kita menyukai bakat yang kita miliki.

Ada juga yang berkata bahwa bakat harus diminati dan dikembangkan supaya tidak sia-sia. Dan ada juga yang memberikan jawaban netral, bahwa itu kembali ke dalam diri setiap individu yang menentukan keputusan.

Bagaimana dengan cita-cita itu sendiri?

Penelitian terbaru menemukan bahwa kita harus memahami diri kita sendiri dan tanggung jawab yang harus kita hadapi (Ghassani et. al, 2020). Nah, di sinilah pentingnya mengenali bakat dan minat yang kita miliki.

Selain mengenali bakat dan minat, kita juga harus mengenal bidang atau pekerjaan yang kita impikan tersebut.

Parsons (1909) mencetuskan 3 aspek penting yang dibutuhkan dalam perencanaan karier, yaitu memahami diri sendiri yang mencakup bakat dan minat, mengetahui dan memahami pekerjaan yang kita inginkan, dan menyadari kecocokan di antara kepribadian yang kita miliki dengan pekerjaan yang kita inginkan.

Jadi, selain harus mengenali bakat dan minat, kamu juga dituntut untuk bisa mengenali kepribadian kamu sendiri lho!

Selain sebatas pada mengenali konsep diri, perlu diingat, kamu juga harus memiliki kemampuan dalam menentukan keputusan.

Super (1978) mencetuskan bahwa selain mengenali diri sendiri dan pekerjaan yang kamu inginkan, kamu juga harus mampu memilih cita-cita dan langkah-langkah yang harus dilalui untuk mencapai cita-cita tersebut.

Karena itu dalam menentukan cita-cita, Crites (1973) mencetuskan bahwa kita harus konsisten, realistis, memahami potensi, dan mengenali sikap yang kita miliki terhadap cita-cita yang kita pilih.

Untuk menjadi konsisten, kita harus mengenali bidang atau pekerjaan yang kamu inginkan baik-baik.

Kemudian, bersikaplah realistis dengan cita-cita yang kamu pilih. Maksud realistis di sini bukan "Terbang setinggi langit lalu jatuh dan kembali ke dalam realitas", tapi artinya kita harus paham terhadap diri sendiri dan kondisi yang tengah kita hadapi.

Mulai dari mengenali bakat dan minat yang kamu miliki kemudian memikirkan kembali tentang kecocokan kamu dengan cita-cita yang kamu pilih. Pahami baik-baik kondisi yang sedang kamu hadapi.

Lalu selidiki tantangan dan tuntutan yang kemungkinan harus kamu hadapi untuk mencapai cita-cita pilihan kamu.

Kira-kira kondisi dan situasi yang kamu hadapi akan memungkinkan atau tidak sih untuk mencapai cita-cita? Di sinilah kita akan terpancing untuk mengenali potensi yang kita miliki atau mungkin mengembangkan potensi di dalam diri kita secara lebih maksimal lagi.

Yang terakhir, coba refleksikan segala keputusan dan pertimbangan yang sudah kamu buat dari cita-cita pilihan kamu.

Apakah kamu benar-benar merasa yakin dengan cita-cita yang kamu pilih? Atau masih bersikap labil? Jangan sampai kamu masih labil!

Semua keputusan mengenai cita-cita apa yang kita pilih sepenuhnya kembali kepada pertimbangan yang sudah kita buat dan kondisi yang kita hadapi berdasarkan bakat dan minat yang kita miliki.

Hal ini disebabkan karena rasa percaya terhadap diri ktia sendiri memegang peran yang sangat penting untuk mencapai dapat menggapai cita-cita (Ariana & Soetjiningsih, 2018).

Karena itu, artinya kita sendiri juga harus percaya dengan bakat dan minat yang kita miliki untuk dapat mencapai tujuan.

Yuk, coba kenali diri kita sendiri. Pahami kekurangan dan kelebihan yang kita miliki. Jangan khawatir, semua rintangan pasti dapat kita hadapi dengan cara menghadapinya sebagai sebuah tantangan.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/06/22/145849671/kalangan-remaja-ini-kiat-tentukan-cita-cita

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke