Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Begini Peran Orangtua dalam Mengawasi Tontonan Anak Sesuai Usia

KOMPAS.com - Saat ini keberadaan gadget bagi anak-anak makin lekat. Sebagai orangtua mempunyai peran penting agar anak tidak kecanduan gadget.

Sehingga anak bisa memanfaatkan gadget secara proporsional. Sebagai salah satu bentuk hiburan, biasanya anak menggunakan gadget untuk melihat video di YouTube atau aplikasi lain.

Dalam hal ini, orangtua perlu mengawasi anak terlebih bagi anak usia dini agar tidak menonton tontonan yang tidak sesuai dengan usianya.

Dalam hal ini, tidak hanya menonton video yang ada di gadget tapi juga tayangan televisi. Menonton tontonan yang tidak sesuai usia dikhawatirkan bisa mempengaruhi pola pikir anak.

Peran orangtua dalam mengawasi tontonan anak

Melansir dari laman Paudpedia Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Rabu (27/4/2022), membagikan informasi mengenai peran orangtua dalam mengawasi tontonan bagi anak mereka.

Ada beberapa cara yang bisa diterapkan agar anak bisa mendapatkan tontonan sesuai usia sekaligus mendatangkan manfaat.

1. Berikan tontanan edukatif untuk anak

Orangtua bisa memastikan tayangan yang ditonton bukan hanya menghibur tetapi memiliki nilai edukasi untuk perkembangan anak. Orangtua perlu memastikan agar tayangan yang ditonton aman untuk anak, karena tidak bisa dipungkiri banyak tayangan yang belum sesuai dengan usia anak.

Tontonan yang tidak sesuai akan menjadi berbahaya terhadap perkembangan anak, terutama dalam pembentukan karakter anak.

2. Berikan tontonan yang sesuai dengan tahapan usia anak

Di dalam gawai, ada banyak sekali video yang bisa ditonton anak. Dalam hal ini, orangtua perlu mengawasi tontonan anak usia dini. Hal ini untuk mencegah anak usia dini melihat konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.

Orangtua bisa memberikan tontonan kartun atau animasi yang memiliki pesan-pesan positif untuk anak.

3. Batasi waktu menonton anak

Orangtua memberikan batas waktu tontonan anak usia dini agar tidak berlebihan. Jika tidak dibatasi anak menjadi ketergantungan dengan tontonan tersebut sehingga dapat mengganggu kesehatan mata dan perkembangan fisik anak karena jarang beraktivitas.

4. Memberikan tontonan yang relevan dengan kegiatan sehari-hari

Dengan melihat tontonan yang merujuk dengan kegiatan sehari-hari bisa lebih mudah diterapkan oleh anak.

Orangtua tidak memberikan tontonan yang dapat membuat anak usia dini menjadi bosan. Jika anak usia dini sudah mulai bosan membuat semangatnya akan hilang dan anak menjadi lesu.

Orangtua juga bisa memberikan tontonan yang dapat menumbuhkan semangat dan kenyamanan saat anak menonton tontonan tersebut.

Makin majunya perkembangan teknologi, informasi sangat mudah diakses. Termasuk konten-konten video. Orangtua perlu memahami bahwa punya peran penting dalam mengawasi anak agar tayangan yang dilihat anak tidak menggangu proses tumbuh kembangnya.

https://www.kompas.com/edu/read/2022/04/29/130700071/begini-peran-orangtua-dalam-mengawasi-tontonan-anak-sesuai-usia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke