KOMPAS.com - Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal RI Bahlil Lahadalia mengatakan, pemerintah mendorong peningkatan jumlah pengusaha di Indonesia yang saat ini berkisar 3,4 persen. Salah satu target yang dibidik untuk menjadi pengusaha adalah kelompok milenial.
“Kita dorong ruang untuk teman-teman mahasiswa masuk menjadi pengusaha. Saat ini (jumlah pengusaha) baru 3,4 persen. Kalau Indonesia mau jadi negara maju, jumlah pengusahanya harus double digit,” kata Bahlil Lahadalia dilansir dari laman Universitas Padjadjaran (Unpad) saat memberikan Kuliah Umum “Peran Milenial dalam Peningkatan Investasi Indonesia” secara virtual.
Kendati demikian, ada banyak tantangan yang harus dibenahi saat mendorong milenial menjadi pengusaha. Termasuk salah satunya, masalah perizinan yang kerap ditemui para pengusaha.
Bahlil yang sebelumnya berkecimpung sebagai pengusaha ini menjelaskan, setidaknya ada empat aspek yang diinginkan pengusaha dalam hal perizinan. Empat aspek tersebut meliputi:
Diakui Bahlil, selama ini proses perizinan di Indonesia cukup berbelit. Kondisi ini dinilai menjadi bumerang, khususnya bagi milenial saat akan terjun menjadi pengusaha. Ujung-ujungnya, milenial kembali banting setir menjadi pekerja.
“Bagaimana milenial bisa menjadi pengusaha kalau negara tidak hadir memberikan ruang bagi mereka,” ujarnya.
Karena itu, Pemerintah berupaya menghilangkan stigma susahnya mengurus izin usaha. Bahlil Lahadalia menjelaskan, melalui Undang-undang Cipta Kerja, pemerintah telah menyusun konstruksi perizinan terintegrasi berdasarkan sistem elektronik (OSS).
Melalui sistem tersebut, perizinan usaha tidak lagi harus menghadap pejabat di kota/kabupaten, tetapi cukup dengan aplikasi.
Selain itu, mahasiswa juga bisa langsung mendapatkan akses pembiayaan di perbankan melalui aplikasi tersebut.
“Semua kita berikan kemudahan, sehingga mahasiswa (dengan aplikasi tersebut) sudah bisa punya perusahaan,” kata Bahlil.
Bahlil Lahadalia juga menuturkan, menjadi pengusaha tidak hanya yang berlatar belakang pendidikan ekonomi saja.
Seluruh bidang ilmu bisa menjadi pengusaha asalkan punya keberanian, intuisi, gagasan yang mampu meyakinkan orang lain, daya juang tinggi, serta karakter yang bagus.
“Itu modal yang paling besar untuk menjadi pengusaha,” tuturnya.
https://www.kompas.com/edu/read/2022/02/23/200000371/menteri-bahlil-lahadalia--milenial-berpeluang-jadi-pengusaha